Massa Merangsek ke Karame Minta Tokoh 212 Dipulangkan, Wakapolda Sulut Ajak Dialog
Massa ormas adat Minahasa mengiginkan agar dua orang yang dianggap tokoh gerakan 212 segera dipulangkan ke Jakarta.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Sigit Sugiharto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Massa ormas adat Minahasa mengiginkan agar dua orang yang dianggap tokoh gerakan 212 segera dipulangkan ke Jakarta.
Dua tokoh yang mereka adang di Bandara Sam Ratulangi, Senin (15/10/2018) adalah Habib Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos.
Baca: Massa Tolak Tokoh 212, Polisi Tutup Akses Jalan Masuk-Keluar Bandara Sam Ratulangi
Kedua orang yang mereka tuding sebagai tokoh intoleran dan anti-NKRI itu disinyalir belum dikembalikan ke Jakarta.
Itu sebabnya, dari Bandara Sam Ratulangi yang sudah diblokade aparat keamanan, massa dengan mengendarai sepeda motor dan mobil perlahan-lahan bergeser ke kawasan Jalan Martadinati, dekat kampung yang sedianya digelar acara tabligh akbar dimana Habib Bahar dan Hanif hadir.
Seperti diketahui, dua habib itu sediakan akan hadir dalam acara Tabligh Akbar Haul Akbar ke 7 Al Habib Ali bin Abdurrahman Smith dan Doa Akbar untuk bangsa Indonesia dan Doa Bersama untuk Palu dan Donggala di Masjid Habib Alwi bin Smith di Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin (15/10) malam.
Baca: Ratusan Personel Polri Jaga Ketat Bandara Sam Ratulangi saat Ormas Adat Minahasa Adang Tokoh 212
Di kawasan Paal Dua, massa memaksa masuk akses jalan menuju Karame. Namun, aparat gabungan Polri dan TNI sigap. Aparat membendung mereka masuk.
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Jhony Asadoma mengajak massa yang memadati jalan Martadinata berdialog.
Dengan menggnakan pengeras suara, Asadoma meminta massa segera beranjak pulang kembali ke rumah masing-masing.
Namun, massa tetap menolak. Mereka meminta paksa agar Habib Bahar dan Habib Hanif segera keluar dari Manado.
Juru bicara massa berada di atas sebuah kendaraan. Ia membuka baju dan kemudian berteriak ke arah barikade polisi.

Massa yang diketahui berasal dari Manado dan Minahasa itu sebagian besar membawa benda tajam serta kayu.
Kondisi jalan Martadinata dan sekitar terus mencekam sampau sepanjang Selasa (16/10/2018) subuh.
Massa dari ormas adat memadati sepanjang jalan, dan hendak menuju ke arah Karame, tempat Habib berada.
Makin malam, massa makin banyak.
Habib sendiri direncanakan akan bertolak ke Jakarta Selasa Subuh. (art)