Ini Penjelasan Amstrong Apollo Terkait Harga Kopra
Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian Perdagangan dan Kooperasi (Perindagkop) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Amstrong Apollo,
Penulis: | Editor: Indry Panigoro
Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian Perdagangan dan Kooperasi (Perindagkop) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Amstrong Apollo, tidak memungkiri bahwa harga kopra (kelapa panggang) sampai saat ini belum juga mengalami kenaikan.
Kata dia Senin (15/10/2018), di sela-sela aktivitas kerjanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya harga komoditi unggulan tersebut.
Diantaranya kopra jadi prodak utama komodity kelapa, suplai bahan baku pengolahan minyak kelapa disesuaikan dengan kebutuhan pabrik, belum adanya terobosan pengolahan lanjutan menjadi prodak Virgin Coconut Oil (VCO).
“Kemudian memanfaatkan produk ikutan seperti tempurung menjadi briket, sabut menjadi bahan baku industri kecil, diversifikasi produk komoditas kelapa dalam program inovasi produk,” jelasnya.
Kata dia, memang perlu ada upaya lain dalam pemanfaatan kelapa sehingga masyarakat tindak akan bergantung terhadap permintaan pasaran dunia.
“Karena harganya memang fluktuasi tidak menetap,” jelasnya.
Meski demikian dia juga berharap agar pemerintah pusat dapat memperhatikan jeritan para petani kelapa yang berharap agar menaikan harga atau mencari solusi jitu sehingga tidak terjebak dengan harga yang mecekik leher.
“Pada intinya kami juga sementara mencarikan solusi terhadap harga yang tidak kunjung mengalami perubahan,” jelasnya. (lix)