FPSL 2018
Wali Kota Bitung Sedia Sashimi untuk Tamu Pengucapan: Turis Menari Masamper
Pengucapan Syukur Kota Bitung berlangsung meriah, Minggu (7/10/2018). Masyarakat dari seantero Sulawesi Utara, luar daerah,
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Terik matahari pada Minggu (7/10/2018), tak menyurutkan langkah masyarakat dari luar Bitung untuk datang ke Kota Cakalang.
Kelapan kecamatan dan 69 kelurahan di Bitung memang merakayakan Pengucapan Syukur. Momentum ini dirangkaikan dengan HUT ke-28 Kota Bitung, diawali dengan ibadah syukur di gereja.
Jemaat mendoakan pemulihan Kota Palu dan Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulteng pascamusibah bencana alam.
Pengucapan dikemas dalam berbagai bentuk.
Ada yang mengaitkan dengan ibadah syukur HUT pribadi, perkawinan dan lainnya. Seperti yang dilakukan Keluarga Tangka-Rawung di perumahan Bhayangkara Lembeh Permai Wangurer Bitung. Pengucapan dirangkaikan dengan ibadah HUT ke-50 perkawinan orangtua.
Tak hanya warga dari luar Bitung, ada juga sesama warga Bitung. "Suka cari sashimi daging merah dari ikan tuna segar dimakan dengan bumbunya," kata Rendy, warga Kecamatan Girian saat bertandang di rumah kerabat.
Setiap perhelatan, warga yang datang banyak mencari menu serba ikan. Mulai dari ikan cakalang dan tuna, yang disajikan dalam berbagai masakan.
"Khusus di rumah kami tidak ada menu daging, semuanya serba ikan laut. Karena ini adalah menu khas Kota Bitung," ujar Sarah, warga Bitung.
Pantauan tribunmanado.co.id, warga mulai mendatangi rumah usai ibadah Minggu pagi. Sambil makan, para tamu disuguhkan lantunan lagu yang dinyanyikan seorang penyanyi dengan iringan musik piano (keyboard).
AKP Andri Permana, Kasat Lantas Polres Bitung mengimbau soal parkiran kendaraan. Untuk menghindari macet, pihaknya memohon kepada tuan rumah agar mengingatkan kepada tamu yang bawa kendaraan untuk tidak parkir di ruas jalan.
"Carilah halaman yang luas, lapangan atau tempat yang tidak menghalangi jalan raya/jalan kelurahan," tulis Kasat Lantas melalui rilisnya.
Lanjut Kasat, masyarakat yang datang bisa memilih berjalan 50 meter sampai 100 meter dari tempat parkir kendaraan menuju rumah yang melaksanakan pengucapan. "Jalan sedikit kan tidak apa-apa, dari pada terkurung macet," katanya.
Polres Bitung mengajak kerja sama perangkat kelurahan di ruas jalan protokol seperti Kecamatan Girian, Maesa, Matuari dan Madidir.
Pejabat Kemenpar Kagum
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata, Bidang Kebudayaan Taufik Rahzen berpendapat budaya masyarakat Kota Bitung menjadi kekuatan pariwisata.
Dikatakannya, ketika mengunjungi Pintu Kota Kecil di Pulau Lembeh bersama dengan pejabat Dinas Pariwisata Kota Bitung, ia menyaksikan demo pembuatan sashimi dengan bahan ikan tuna.
"Merupakan suatu kebudayaan dari masyarakat sehari-hari. Dimana masyarakat bisa merayakan Pengucapan Syukur dalam bentuk makan bersama sambil menyanyi dan menampilkan demo pembuatan sashimi.
Dengan keterbukaan masyarakat begitu sehingga dengan mudah merayakan kehidupan atau calebrate of life," kata dia.
Selain itu, kata Taufik, meskipun jumlah masyarakatnya sedikit, tapi suasananya tetap indah. Menurutnya, inilah yang menjadi kekuatan pariwisata Bitung.
"Karena pariwisata bukan hanya sekadar tempat tapi manusia dan relasinya. Bitung punya syarat-syarat itu,yang mungkin belum hanya kemasan dan promosinya," sebut dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Pingkan Kapoh menambahkan, meskipun Pintu Kota Kecil masih kecil, ia mengajak semua pihak bersama-sama membangun menjadi besar.
Dengan terus bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. "Agar semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Lembeh khususnya di Pintu Kota kecil," kata dia.
