Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kota Palu Mulai Pulih, Aparat Minta Warga Tidak Takut

Perekonomian di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai kembali pulih. Sejumlah pedagang mulai berani membuka toko dan kiosnya

Editor: Indry Panigoro
Ist
Aktivitas masyarakat di Kota Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berangsur mulai pulih pasca bencana gempa bumi dan tsunami 

Sejumlah pedagang mulai berani membuka toko dan kiosnya pasca-bencana gempa dan tsunami, Kamis (4/10/2018).

Di Jalan RW Mongisidi, misalnya, beberapa apotek sudah membuka lebar pintunya. Begitu pula pedagang makanan yang sudah melayani konsumennya.

Baca: Cari Anaknya yang Hilang, Korban Gempa Palu Ini Malah Dapat Kabar Begini

Untuk meyakinkan masyarakat, aparat juga berkeliling kota dengan menggunakan kendaraan taktis yang dilengkapi pengeras suara meyakinkan masyarakat bahwa Kota Palu sudah kondusif dan aman. Mereka meminta warga tidak perlu takut.

"Kami tadi sudah belanja sayur dan telur. Aman tidak ada apa-apa," kata Hasna, warga Kota Palu.

Pemulihan jaringan energi listrik terus dilakukan dan diperluas jangkauannya. Ini akan membantu warga memulihkan kehidupan, memudahkan mendapatkan air, dan melancarkan komunikasi.

Baca: Hanya Pakai Motor, Belasan Korban Gempa Palu Mengungsi ke Sinjai

Dinas Sosial bersama Tagana Provinsi Kaltim berangkat menuju Palu, Sulawesi Tengah guna mengemban misi kemanusiaan, Sabtu (6/10/2018)
Dinas Sosial bersama Tagana Provinsi Kaltim berangkat menuju Palu, Sulawesi Tengah guna mengemban misi kemanusiaan, Sabtu (6/10/2018) (Tribunnews.com)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto mengatakan bahwa geliat kehidupan di Kota Palu sudah mulai terbuka. Dari rapat koordinasi yang dipimpinnya, Kamis (4/10/2018), seperti ditayangkan di KompasTV, koordinasi antar-sektor sudah mulai terjalin.

 

Makanan

Wiranto mengatakan, bantuan makanan dan minuman sudah diterima. Distribusinya akan dilakukan sesegera mungkin, termasuk ke daerah-daerah terpencil.

"Makanan dan minuman harus cukup. Tenda akan kami kirim. Saya minta segera distribusi makanan dan minuman. Saya minta semua tempat pengungsian cukup makanan dan minuman," katanya.

Baca: 1.031 Narapidana yang Dilepas saat Gempa Palu Belum Datang Melaporkan Diri

Hingga kemarin, setidaknya ada tujuh dapur umum yang sudah dilaporkan ke Wiranto. Dia minta agar dapur umum digelar di tenda pengungsian yang berisi minimal 2.000 orang. Pasalnya, dapur umum yang dikelola relawan, BNPB dan TNI/Polri mampu mengelola bahan mentah jadi makanan jadi bisa membuat hingga 4.000 porsi.

Selain itu, Wiranto sudah berkoordinasi untuk membuka minimarket yang bebas diambil oleh warga pengungsi. Namun, mereka harus mendaftarkan diri dan apa yang diambil baru kemudian dibayar oleh BNPB terlebih dahulu.

"Kalau (minimarket) tutup gimana, silakan dibuka saja, dibantu aparat keamanan. Tetapi dibayar. Yang kecil-kecil, yang bayar BNPB supaya enggak ada kesan penjarahan. Tetapi, kami akui masih ada satu dua yang tidak bisa dikontrol. Sekarang sudah tidak ada. Makanan sudah cukup, penting untuk segera kita drop," katanya.

Listrik

Wiranto juga mengaku sudah menerima laporan perhitungan kebutuhan listrik di Palu dan kondisi aktualnya di lapangan. Dalam kondisi normal sebelumnya, lanjut Wiranto, Palu membutuhkan 135 megawatt listrik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved