Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT ke 73 TNI

HUT TNI - Sejarah Hari Ulang Tahun TNI Diperingati Setiap 5 Oktober, Dari TKR hingga Kini TNI

Sejarah panjang proses pembentukan TNI telah dilalui, sejak dari bentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sampai dengan TNI yang ada saat ini

Editor: Aldi Ponge
Ilustrasi 

Sejak 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang, yang saat ini disebut sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia.

Yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada 15 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia ( TNI).

Baca: HUT TNI - Kisah Pasukan Infiltran TNI AL Mampu Taklukkan Kapal Perang & Pesawat Tempur Belanda

Pemberontakan lokal

Dari 1950-1960-an, Republik Indonesia berjuang untuk mempertahankan persatuan negara terhadap pemberontakan lokal dan gerakan separatis di beberapa provinsi.

Pada 1948-1962, TNI terlibat dalam perang lokal di Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

TNI juga membantu menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan pada 1963.

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL ()

Dari 1961-1963, TNI terlibat dalam operasi militer untuk pengembalian Irian Barat ke Indonesia.

Pada dari tahun 1962-1965 TNI terlibat dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Masa orde baru

Pada masa Orde Baru, militer di Indonesia lebih sering disebut dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Itu terdiri dari unsur angkatan perang dan kepolisian negara atau Polri.

Ilustrasi Tontaipur Kostrad
Ilustrasi Tontaipur Kostrad (voxntt)

Dari 1970-1990-an militer Indonesia bekerja keras untuk menekan gerakan separatis bersenjata di Provinsi Aceh dan Timor Timur.

Era reformasi

Pada era ini, terjadi perubahan pada tubuh ABRI. Setelah jatuhnya Soeharto pada 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Tags
ABRI
TNI
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved