HUT ke 73 TNI
HUT TNI - Sejarah Hari Ulang Tahun TNI Diperingati Setiap 5 Oktober, Dari TKR hingga Kini TNI
Sejarah panjang proses pembentukan TNI telah dilalui, sejak dari bentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sampai dengan TNI yang ada saat ini
Selama Perang Dunia II dan pendudukan Jepang di Indonesia, perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mulai memuncak.

Untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan pasukan sekutu, Jepang mulai gerakan nasionalis Indonesia dengan menyediakan pelatihan militer dan senjata bagi pemuda Indonesia.
Pada 3 Oktober 1943, militer Jepang membentuk tentara relawan Indonesia yang disebut PETA ( Pembela Tanah Air).
Tujuannya membantu pasukan mereka menentang kemungkinan invasi oleh Sekutu ke wilayah Asia tenggara.
Baca: HUT TNI - Inilah Daftar Panglima TNI sejak Awal Kemerdekaan RI Hingga Kini
Peta awalnya dimaksudkan untuk menggalang dukungan lokal bagi Kekaisaran Jepang.
Tetapi kemudian menjadi sumber daya Republik Indonesia selama Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949.
Selain itu berperan dalam pembentukan Tentara Keamanan Rakyat pada 1945.
Tak punya tentara
Pada awal Negara Indonesia berdiri, sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara.
Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk dalam sidang PPKI pada 22 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.

Saat itu, BKR berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang, juga Menteri Pertahanan.
BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Melalui Maklumat Pemerintah pada 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pada 7 Januari 1946, TKR berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.
Baca: HUT TNI - Inilah Pasukan Elit Indonesia yang Misterius dengan Kemampuan Mengerikan
Kemudian pada 26 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).