Berkat Motor Tetangganya, Wanita Ini Beserta dengan Keluarga Selamat dari Gempa
Fitria (37), korban selamat dari bencana gempa dan tsunami di Palu begitu bersyukur lantaran dapat kembali berkumpul dengan keluarganya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fitria (37), korban selamat dari bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, begitu bersyukur lantaran dapat kembali berkumpul dengan keluarganya di Jalan Kenanga, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Fitria yang sudah 10 bulan menetap di Kota Palu untuk mengikuti suaminya, tidak menyangka ikut merasakan dahsyatnya guncangan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Beruntung dia dan keluarga masih bisa menyelamatkan diri ke dataran tinggi Pasar Talise dengan motor tetangganya saat gempa mengguncang Palu pada Jumat (28/9/2018).
Baca: Banyak Permintaan Adopsi Bayi yang Dilempar Ibunya dari Gedung Lantai 3
"Saat gempa saya dan anak lagi di rumah, memang dari siang itu gempa sudah ada cuma masih kecil. Pas jam 6 sore itu baru gempa kencang sekali, saya langsung keluar rumah bawa anak dan suami saya dengan motor tetangga," kata Fitria kepada Kompas.com, di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/10/2018).
Ia menceritakan, saat itu gempa terjadi cukup lama. Setelah gempa, rumah-rumah di sekitar tempat tinggalnya rubuh dan rata dengan tanah.
Baca: Kisah Tiga Bersaudara yang Terpisah dari Orangtuanya Pasca-gempa
Hanya rumahnya yang berada di Jalan Lagarutu, Palu Timur, Kota Palu, tidak sampai rata dengan tanah.
Baca: Saat Gempa Guncang Palu, Ibu Muda Ini Selamatkan Bayinya
"Yang lain (rumah) tetangga semua pada hancur, rumah saya doang yang tidak hancur, saya juga bingung," ujar Fitria.
Fitria menambahkan, kebutuhan dia dan keluarga terpenuhi selama di tenda pengungsian, seperti makanan dan obat-obatan.
Namun, aliran listrik mati setelah gempa terjadi.
Baca: 5 BERITA TERPOPULER NUSANTARA: Letusan Gunung Soputan hingga Sandiwara Ratna Sarumpaet
Ambulans 24 jam pun tiada henti berlalu lalang pascagempa dan tsunami terjadi.
"Air mati, listrik mati, tidak ada sinyal langsung mati semua, Pas di pengungsian sempat ke rumah untuk ambil barang sekadarnya seperti kompor buat masak," kata dia.
Dia juga memuji kinerja aparat keamanan yang sigap membantu korban gempa dan tsunami di Palu.
Setelah tiga malam berada di tenda pengungsian, Fitria dan keluarganya memutuskan pulang ke rumah orangtuanya di Depok.
"Biar aman karena di sana (Palu) rawan sekali, keluarga juga sudah khawatir. Saya jadinya memutuskan pulang ke Jawa," ujarnya.
Naik hercules
Fitria dan keluarganya berangkat ke Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Kota Palu pada Selasa (2/10/2018) masih dengan motor tetangganya.