Kakak Penerjun Sulut Peluk Ibu lalu Menangis: Tim Kenali Petra Mandagi dari Cincin
Dua dari tiga atlet paralayang Sulawesi Utara yang hilang usai gempa dan tsunami Kota Palu dan Donggala, dipastikan meninggal dunia.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Sesaat setelah terkonfirmasi kabar meninggalnya Petra Mandagi, keluarga langsung berkumpul di kediaman Petra di Desa Kalasey I, Senin malam.
Keluarga, tetangga, teman, sahabat, sanak saudara berkumpul dan langsung membangun tenda duka. Suasana rumah duka ramai oleh para pelayat, meski jenazah korban masih berada di Palu.
Warga pun langsung melakukan ibadah penghiburan bagi keluarga. Baru tenda yang dipasang beserta tempat duduk, belum ada bangsal duka di dalam rumah.
Kesedihan tampak pada para pelayat. Ibunda Petra Mandagi tetap melayani para pelayat, meski terlihat lemah dan mata sembab.
Tujuh atlet paralayang yang belum ditemukan ini satu orang bernama Dong Jin asal Korea. Sisanya adalah atlet Indonesia yakni Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang dan Franky Kowaas. Reza Kambey dan Ardi Kurniawan adalah dua atlet yang ikut dalam Pelatnas Asian Games 2018.
Selain kelima atlet ini, ada tiga orang pendamping kegiatan (helper) yang juga belum ditemukan, diduga masih tertimbun reruntuhan Hotel Roa-Roa Palu.

Olly Galang Dana Bencana
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menggalang dana bantuan bagi korban gempa tsunami di Palu dan Donggala, Sulteng.
Selain meminta seluruh jajaran Pemprov Sulut ikut terlibat menggalang bantuan, ia juga mengajak masyarakat untuk ikut. Olly menjelaskan, semua bantuan akan ditampung di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jalan Bethesda Manado.
Bantuan yang terkumpul ini kemudian akan dikirim lewat jalur udara agar lebih cepat sampai ke tujuan. Teknisnya, Olly mengatakan, ada slot 15 ton barang yan dibawa dengan pesawat.
Jika terkumpul sebanyak jumlah slot itu, maka bantuan akan dibawa. Bantuan bisa dialirkan per kloter sesuai slot yang tersedia.
“Saya imbau masyarakat ikut membantu saudara kita. Bantuan kita angkut pakai pesawat, mendarat langsung di Palu. Kita galang bantuan dari rakyat Sulut. Rakyat peduli sama-sama kumpul bawa lewat Bandara Sam Ratulangi,” ujar dia saat melepas relawan Tagana Pemprov Sulut ke Palu di Kantor Gubernur, Senin (1/10/2018).
Selain bantuan natura, Olly juga sudah menyiapkan bantuan dana segar. Gubernur juga sudah menyusun tim khusus atas nama Forum Kordinasi Pria Kaum Bapa Persatuan Gereja Indonesia untuk mengirimkan bantuan dan relawan di Palu.
Pemprov Sulut menyiapkan Rp 1 miliar. Uang tunai itu akan ditransfer langsung ke rekening penanganan bencana Pemprov Sulteng. “Kita akan kirim ke rekening bencana Provinsi Sulteng, besok ditransfer,” kata Gubernur.
Ia mengatakan, kalau bantuan berbentuk natura bisa dibawa lewat jalur darat, tapi dana miliaran rupiah harus transfer. “Tidak boleh bawa langsung bahaya, memancing bahaya. Rp 1 miliar kira-kira seukuran dua dus minuman air miniral besar,” ujar Olly.
Bantuan Pemprov Sulut ini memang berupaya membantu selain natura untuk kebutuhan pengungsi, tenaga manusia, juga dukungan dana segar untuk penanganan bencana.
“Ini bentuk kepedulian kita masyarakat dan wakil rakyat Sulut untuk saudara kita di Palu dan Donggala. Ini bukan uang Gubernur, tapi uang APBD,” ujar Olly. Secara simbolis dana bantuan itu diserahkan ke BPBD Sulut.
Olly mengucapkan belasungkawa bagi keluarga korban bencana di Palu dan Donggala “Kita berdoa semoga Sulut terhindar dari bencana besar. Kita harus waspada karena Sulut juga daerah rawan bencana,” kata dia.