Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BRI Akuisisi Dua Anak Usaha Danareksa

Akhirnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan dua aksi akuisisi sekaligus. Bank pelat merah itu pada Kamis (27/9) telah menandatangani

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/VENDI LERA
Komisaris Bank BRI, Jeffry J. Wurangian kunjungi desa Imandi, Dumoga Timur, Bolaang Mongondow, Selasa (24/7/2018) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Akhirnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan dua aksi akuisisi sekaligus. Bank pelat merah itu pada Kamis (27/9) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Danareksa sebagai pemegang saham Danareksa Sekuritas dan Danareksa Investment Management.

"Jual beli saham bersyarat tersebut meliputi 67% saham Danareksa Sekuritas senilai sekitar Rp 447 miliar dan 35% saham Danareksa Investment Manajemen senilai Rp 372 miliar," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, Jumat (28/9).

Menurut Haru, kesepakatan tersebut merupakan strategi jangka panjang BRI membangun bisnis jasa keuangan dengan menyediakan layanan yang terintegrasi. Pertumbuhan bisnis perusahaan efek dan perusahaan investasi diperkirakan cukup menjanjikan seiring kenaikan kesadaran masyarakat akan produk keuangan ,terutama bagi kelas menengah.

Juga meningkatnya kebutuhan segmen wholesale terhadap produk pasar modal. "Ini agar BRI bisa berlari lebih kencang," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo

BRI akan mengumumkan transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Bapepam LK No IX.E.1 pada tanggal 1 Oktober 2018 mendatang. Transaksi jual beli saham ini akan efektif setelah memenuhi persyaratan regulasi, antara lain regulasi Otoritas Jasa Keuangan.

Untuk pertumbuhan anorganik seperti mengakuisisi perusahaan di bidang sekuritas, aset manajemen dan modal ventura, BRI menganggarkan dana Rp 5 triliun di tahun ini.

Akuisisi tersebut akan semakin melengkapi bisnis bank terbesar di Indonesia ini.
BRI sendiri sudah mempunyai beberapa anak usaha. Antara lain Asuransi BRI Life, bisnis multifinance lewat BRI Multifinance Indonesia dan bisnis remitansi lewat BRI Remittance Co. Limited.

Bea Masuk Impor Keramik China Naik

Pemerintah resmi mengerek tarif bea masuk untuk keramik asal China melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 119/2018.

Bea masuk keramik dari negeri tembok raksasa bertambah 23% di tahun pertama, 21% pada tahun kedua, dan 19% di tahun ketiga, dari sebelumnya hanya 5%.

Elisa Sinaga, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), menyatakan, kebijakan pemerintah itu sudah ditunggu-tunggu pelaku industri di tanah air. Sayang, kenaikan tarif itu tidak berlaku bagi produk keramik dari 125 negara termasuk India.

"Padahal, India saat ini adalah produsen keramik nomor dua di dunia," katanya ke KONTAN, Jumat (28/9).
Walau yang mendominasi keramik impor adalah produk China, kebijakan pemerintah tersebut bisa merangsang produsen keramik impor lainnya untuk memasukkan barangnya ke Indonesia.

"Sebab selama ini, India belum masuk karena kalah bersaing dengan China. Tapi ke depan, setelah ada safe guard, bukan tidak mungkin India berpeluang masuk," ungkap Elisa.

Sebelumnya, pelaku usaha keramik berekspektasi, pemberlakukan safe guard lewat pengaturan bea masuk itu berlaku untuk semua negara, tidak hanya China.

Impor keramik, menurut Elisa, setiap tahun mengalami kenaikan cukup signifikan. Dan angkanya tumbuh dobel digit.

Belum lagi, Elisa menambahkan, saat ini sudah ada tujuh juta meter persegi (m²) keramik impor yang masuk ke pasar lokal. "Kalau bisa dibilang, periode 2013 hingga 2017, impor terus naik 22% setiap tahun," ujar dia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved