Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Palu Kelaparan dan Stok Makanan dan Air Menipis

Aksi penjarahan toko, bahkan SPBU di Kota Palu Sulawesi Tengah oleh warga terus terjadi usai bencana gempa 7,4 SR disusul gelombang tsunami.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Dok Humas Kantor SAR Palu
Tim SAR menemukan salah satu korban meninggal dunia dari reruntuhan Hotel Roa Roa Palu akibat gempa, Minggu (30/9/2018). 

Bantuan yang telah bergerak menuju lokasi bencana ini terdiri dari bahan makanan dan obat-obatan. "Kami yakin para pengungsi membutuhkan bahan makanan dan obat-obatan untuk itu bantuan tersebut diutamakan" katanya. Saat ini PLN Area Palu juga menjadi salah satu lokasi posko penampungan para korban bencana gempa yang terjadi jumat malam kemarin.

PLN juga berencana membuka dapur umum untuk para korban bencana,namun saat ini untuk materi dan tim nya masih terhalang kondisi jalan yang belum dapat dilalui.

Air Dijual Rp 15 Ribu

Seorang warga di Palu menuturkan bahwa dirinya dan keluarga saat ini sangat kesulitan air bersih. Bahkan ia juga menyebut stok gas elpiji juga menipis dan langka.

Kata warga yang enggan disebutkan namanya itu untuk sebuah botol air minum 500 ml, para penjual yang masih berdagang membanderolnya dengan harga Rp 15 ribu. Atau harga roti kecil dihargai hingga Rp 10 ribu. "Situasi sangat tidak terkendali, kami kebingungan,"ujarnya. (Tribun Network/ali/san/mal/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved