Warga Palu Kelaparan dan Stok Makanan dan Air Menipis
Aksi penjarahan toko, bahkan SPBU di Kota Palu Sulawesi Tengah oleh warga terus terjadi usai bencana gempa 7,4 SR disusul gelombang tsunami.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Aksi penjarahan toko, bahkan SPBU di Kota Palu Sulawesi Tengah oleh warga terus terjadi usai bencana gempa 7,4 SR disusul gelombang tsunami. Bahkan saat tim Tribun mengabadikan gambar penjarahan di SPBU di jantung kota Palu, warga sempat melarang hal tersebut.
Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, aksi penjarahan ini sudah berlangsung dari Sabtu (29/9) malam. "Sudah dari malam penjarahan warga, belum ada yang ditangkap. Kalau SPBU yang dijarah di jalan Ki Hajar Dewantara sama jalan M. Yamin," kata warga itu.
Aksi penjarahan SPBU dan toko-toko di Palu ini terjadi pasca gempa bumi dan tsunami yang menghantam kota Palu, hingga ratusan orang meninggal dunia. Warga tidak hanya menyasar toko-toko dan SPBU, tapi warga yang diketahui masih terbilang muda juga menjarah mesin ATM di beberapa titik di Palu.
Bahkan di SPBU Jalan Kartini kota Palu warga saling berebut mengisi BBM yang dijarah. Mereka mengambil BBM dengan botol air mineral ukuran satu liter hingga dirigen besar bahkan galon besar. Mereka terpaksa menjarah untuk kebutuhan akomodasi kendaraan untuk mencari keluarga yang hilang dan membantu evakuasi korban.
Sementara itu minimarket dekat Hotel Blue Western, Kota Palu juga tidak luput dari aksi penjarahan warga. Mereka saling berebut masuk untuk mengambil makanan dan minuman. Terlihat beberapa orang dari mereka menggotong kardus besar mi instan, air mineral dan sebagainya.
Salah seorang warga mengatakan ia terpaksa melakukan hal tersebut lantaran stok logistik yang minim karena gempa bumi dan tsunami. "Makanan tertimbun semua stok kita habis,"kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa pemerintah mengizinkan warga mengambil barang dari toko-toko pasca terjadinya gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tjahjo kemudian menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Tjahjo mengatakan saat ini dirinya berada di Kota Palu. Dan saat penjarahan terjadi dirinya sedang berada di sekitar area bandara.
Dalam rapat dengan Pemda setempat, dirinya meminta Gubernur Sulawesi Tengah agar secepatnya membantu masyarakat yang sedang butuh bantuan, terutama makanan dan minuman.
"Dalam rapat saya minta Pemda memfasilitasi pembelian minuman dan makanan di toko yang menjual. Berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit," ujar Tjahjo.
"Cari yang punya toko dibeli dulu dan saya minta pengawalan satpol pp dan polri, kemudian bagikan makanan tersebut," ujarnya.
Tjahjo juga meminta kepada Gubernur Sulawesi Tengah untuk bergotong royong membeli minuman dari toko yang tutup.
Tjahjo menyatakan, dirinya turut bergotong royong menyumbang dana untuk membeli makanan dan minuman karena situasi darurat, apa yang bisa dikerjakan untuk menolong warga.
"Kondisi darurat makan minum belum masuk. Ya bantu masyarakat yang perlu makan minum. Dan saya minta langsung ke Gubernur untuk beli minuman dari toko yang tutup uang gotong royong. Mendagri ikut beli juga," ujarnya. Intinya, menurut Mendagri, saat ini kondisinya serba darurat, penanganan yang cepat amat diperlukan.
Apapun yang bisa dilakukan untuk meringankan warga, harus segera dilakukan. Soal foto-foto yang menampilkan warga menaiki truk tangki untuk mengambil bahan bakar minyak (BBM), Tjahjo Kumolo mengatakan aksi itu disebabkan listrik mati sehingga tidak ada cara untuk menyalurkan BBM kepada pembeli.
Pengusaha Ritel Kecewa
Ketua Umum DPP Aprindo Roy N Mandey menyayangkan adanya aksi penjarahan warga di beberapa minimarket di Kota Palu dan Donggala.
Dalam catatan Aprindo, kerugian akibat aksi penjarahan ditaksir Rp 450 miliar. Kerugian itu berasal dari pemilik gerai toko modern seperti Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dan lain-lain yang berada di Poso, Palu, Donggala, Sulawesi Tengah.
Kerugian ini meliputi kerusakan bangunan, barang dagangan, stock barang di gudang, serta sedikitnya 5 orang korban jiwa dari para penjaga toko akibat gempa dan tsunami.
Roy menambahkan, hingga saat ini gerai ritel Aprindo belum beroperasi. Dia berharap, toko-toko bisa operasi dalam waktu singkat.
"Sampai saat ini gerai ritel Aprindo yang berada di Palu dan Donggala masih belum beroperasi dikarenakan masih dalam proses konsolidasi dan pendataan. Semoga dalam waktu singkat dapat segera beroperasi kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat," kata dia.
Krisis Air dan Pangan
Memasuki hari ketiga pascadiguncang gempa berkekuatan 7,4 SR. Warga dan masyarakat Kota Palu dan Donggala alami krisis pangan dan air bersih.
Di beberapa tenda pengungsian, umumnya orang tua, ibu-Ibu dan anak-anak mencari pasokan makanan. Tak hanya itu, gempa yang menyebabkan tsunami ini juga membuat aliran listrik padam dan terhentinya air bersih dari pipa-pipa PDAM.
Salah satu anggota Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjelaskan tak jarang pula warga bersitegang dengan relawan yang bertugas demi untuk bertahan hidup.
"Kami ini butuh makan, keluarga kami bisa mati karena hanya terus diminta untuk bersabar dan memunggu" Kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu PLN terjunkan 216 personel gabungan dari Wilayah Sulawesi Tengah, Utara, Selatan, Tenggara dan Barat serta Gorontalo untuk membantu perbaikan infrastruktur kelistrikan pascagempa dan tsunami. Selain itu untuk solusi jangka pendek penerangan PLN juga membawa 8 genset yang nantinya akan disebar di posko yang ada di Palu dan Donggala.
"Saat ini konsentrasi kami adalah bagaimana meninventarisir kelistrikan di Palu dan Donggala, agar kami bisa segera bergerak efektif dan efisien, tambahan 216 personel ini tentu sangat membantu proses recovery tersebut, terlebih semuanya adalah tenaga yang sudah berpengalaman," kata General Manajer PLN Wilayah Sulawesi Tengah, Utara dan Gorontalo, Edison Sipahutar.
Sebanyak 216 personel yang diberangkatkan sudah teruji kemampuannya dengan kompetensi sebagai teknisi pemeliharaan jaringan listrik tegangan menengah, tegangan rendah, dan Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), hal ini untuk mempercepat pemulihan karena kondisi lapangan yang sangat berat.
"Yang utama adalah bekerja sesuai SOP dan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan,kami yakin tambahan tenaga ini sangat penting untuk percepatan kepulihan listrik di Palu dan Donggala," ujar Edison.
Prioritas dalam penanganan musibah gempa bumi ini yakni pemulihan kelistrikan di sejumlah layanan publik, tercakup di dalamnya adalah rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, bandara dan instalasi air bersih.
Selain fokus penanganan infrastruktur kelistrikan melalui PLN Peduli bantuan kemanusiaan dari PLN juga sudah mulai bergerak, bantuan didatangkan dari lokasi yang bisa diakses menggunakan jalur darat seperti Manado dan Gorontalo.
Bantuan yang telah bergerak menuju lokasi bencana ini terdiri dari bahan makanan dan obat-obatan. "Kami yakin para pengungsi membutuhkan bahan makanan dan obat-obatan untuk itu bantuan tersebut diutamakan" katanya. Saat ini PLN Area Palu juga menjadi salah satu lokasi posko penampungan para korban bencana gempa yang terjadi jumat malam kemarin.
PLN juga berencana membuka dapur umum untuk para korban bencana,namun saat ini untuk materi dan tim nya masih terhalang kondisi jalan yang belum dapat dilalui.
Air Dijual Rp 15 Ribu
Seorang warga di Palu menuturkan bahwa dirinya dan keluarga saat ini sangat kesulitan air bersih. Bahkan ia juga menyebut stok gas elpiji juga menipis dan langka.
Kata warga yang enggan disebutkan namanya itu untuk sebuah botol air minum 500 ml, para penjual yang masih berdagang membanderolnya dengan harga Rp 15 ribu. Atau harga roti kecil dihargai hingga Rp 10 ribu. "Situasi sangat tidak terkendali, kami kebingungan,"ujarnya. (Tribun Network/ali/san/mal/wly)