53 Tahun G30S PKI
53 Tahun G30S PKI, Cerita Putri Ahmad Yani, 20 Tahun Menepi ke Desa, Kini Berteman Anak DN Aidit
Seperti apa pertemuan Amelia dengan keluarga keturunan PKI? Simak tulisan di bawah ini.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Ini 53 Tahun silam, tepatnya 30 September 1965 terjadi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menewaskan 10 Perwira Militer Indonesia.
Tujuh diantaranya merupakan Jenderal yang gugur termasuk Jenderal Achmad Yani.
Peristiwa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S PKI ini telah melukai hati bangsa Indonesia, terutama keluarga para pahlawan revolusi itu.
TribunManado.co.id pun melansir cerita putri Ahmad Yani dari Kompas.com terkait peristiwa tersebut.
Berikut ceritanya:
Wartawan Kompas.com, Widianti Kamil, berada di Sarajevo untuk mewawancara anak Pahlawan Revolusi Jenderal Achmad Yani (sering ditulis Ahmad Yani), yaitu Amelia Achmad Yani. Amelia mengisahkan bagaimana ia berusaha mengobati luka batin. Ia sampai tinggal 20 tahun lebih di sebuah desa kecil, menepi dari keramaian kota.
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Cerita Putri DI Panjaitan: Ayah Ditarik Kasar dan Ditembak di Dahi
Di desa sepi itulah ia baru bisa berdamai dengan keadaan. Perjalanan batinnya semakin kaya ketika ia mulai bertemu dengan para anggota keluarga keturunanPKI yang praktis berseberangan dengan kubu korban kekejaman PKI.
Sesulit apakah Amelia membawa lari dan berusaha menyembuhkan luka batinnya?
Seperti apa pertemuan Amelia dengan keluarga keturunan PKI? Simak tulisan di bawah ini.

Bagi Amelia Achmad Yani (67), September setiap tahun merupakan bulan yang mengingatkan ia kepada peristiwa lalu yang kelam bagi dirinya, keluarganya, dan bangsa Indonesia.
Amelia Achmad Yani, yang sedang bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Bosnia dan Herzegovina, merupakan anak ketiga dari delapan putri dan putra almarhum Jenderal Achmad Yani dan almarhumah Yayu Rulia Sutowiryo.
Achmad Yani merupakan salah seorang pahlawan revolusi yang gugur sebagai korban dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) PKI di Jakarta.
Pada 30 September 2017 siang waktu setempat, di kediamannya, Wisma Indonesia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, Amelia Achmad Yani mengadakan tahlilan bagi para pahlawan revolusi, terutama untuk almarhum ayahnya.
Selain itu, pada 1 Oktober 2017 pagi waktu setempat, Amelia Achmad Yani mengadakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, juga di Wisma Indonesia, bersama staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sarajevo beserta keluarga mereka.
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Ini Deretan Mobil Bersejarah di Hari Kesaktian Pancasila dan Penumpasan G30S
Wartawan Kompas.com, Widianti Kamil, berada di Sarajevo untuk melihat bagaimana prosesi mengenang peristiwa 30 September 1965 yang dilakukan Amelia.
Di Hotel Novotel Sarajevo Bristol, pada 3 Oktober 2017 petang waktu setempat, sebelum menjamu para tamu acara resepsi diplomatik dalam rangka 72 tahun Kemerdekaan Indonesia, Kompas.com mewawancarai langsung Amelia Achmad Yani.