Fakta Terbaru Kasus Rumah Pak Eko Terkepung Tetangga, Belum Ada yang Mau Mengalah
Ada yang menggelitik akal dan nurani ketika mengkuti kasus Eko Purnomo (37) warga Kampung Sukagalih
“Karena hanya kemanusiaan saja apabila terjadi sesuatu di rumah Eko mau gimana.
Waktu itu juga Eko mau masuk ke dalam ambil barang silakan. Itu rasa kemanusiaan kami. Karena waktu itu Pak Eko tidak bisa membeli karena terlalu panjang, jadi mau beli ke belakang beberapa meter,” jelasnya.
Rahmat menyesalkan dengan adanya penilaian bahwa dirinya lah yang menutup rumah Eko.
“Saya keberatan kalau saya memblokade rumah Eko, karena kami komunikasi terus, seolah-olah saya menutupi jalan dan tanah kami tidak ada akses jalan ke rumah Eko,” katanya.
7. Harapan Pak Eko ingin bawa ke ranah hukum
Eko Purnomo berharap pemerintah memperhatikan peta denah dalam setifikat yang dimilikinya, ada lahan yang diarsir yang berfungsi menjadi akses jalan masuk.
“Di rapat sudah dijelaskan bahwa itu Fasos fasum menurut dinas BPN dan Dinas Tata ruang, di sertifikat itu adalah gang atau jalan,“ kata Eko.
Eko pun mengatakan bahwa pintu yang dibuat Rahmat dibagian belakang rumahnya yang menghadap langsung rumah Eko, hanyalah bersifat darurat saja.
“Tadi di dalam rapat, jelas pak Rahmat itu jalan bukan buat saya pribadi tapi mengontrol jika ada hal yang tidak diinginkan. Hanya sekedar buat kemanusiaan saja,” katanya.
Usai pertemuan, Eko berencana membawa kasus ini ke ranah hukum dengan harapan dapat meluruskan masalah sesuai dengan setifikat yang dimilikinya.
“Yah intinya pengin meluruskan masalah dan menyesuaikan sesuai acuan di sertifikat dan menegakan keadilan. Yang benar itu benar, yang salah itu salah dan tidak pandang bulu, kaya miskin, pejabat, atau masyarakat biasa yah tegakan lah hukum yang seadil-adilnya,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Rumah Eko "Terkepung Tetangga" Kian Pelik, Berikut Fakta Terbarunya", https://regional.kompas.com/read/2018/09/15/06000071/kasus-rumah-eko-terkepung-tetangga-kian-pelik-berikut-fakta-terbarunya..
Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Farid Assifa