Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penemuan Mayat Bayi

Inilah Data Penemuan Jasad Bayi di Sulut Tahun Ini, dari Sungai hingga TPA, Sungguh Bejat

Tak hanya di Sungai, tapi juga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, bahkan di gerobak sampah menjadi lokasi pembuangan orok bayi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Jasad Bayi di Sungai Sario 

Setelah selesai menggali dan bergegas kembali, saksi sempat menanyakan apa yang dilakukan.

Dua orang tadi menjawab baru selesai menguburkan seorang bayi yang baru berusia sekitar empat bulan.

"Saksi sempat menanyakan asal kedua lelaki tersebut. Katanya dari wilayah Perum GPI Paniki dan yang satu lagi berasal dari Unima Tondano," ujar kapolsek.

Orok bayi ditemukan dibungkus dengan celana pampers, plastik putih dan kaos yang bertuliskan Hard Rock putih.

5. Rabu (19/7/2018)

Marselino Humaen (19) tak pernah menyangka bahwa gerobak sampah yang biasa ia gunakan untuk mengangkat sampah masyarakat, ternyata terdapat sesosok orok.

Kejadian ini terjadi pada Rabu (19/7) dini hari tadi di Kelurahan Wenang Selatan Lingkungan Satu Kecamatan Wenang.

"Saya awalnya liat plastik merah, tapi setelah saya buka ternyata ada kain warna putih penuh darah," ujar dirinya ketika ditemui di Polsek Wenang siang tadi.

Baca: Buru Pelaku Pembuang Orok di Wenang, Polisi Data Ibu-ibu Muda

Akibat melihat darah, ia kemudian meletakkan kembali kantung tersebut dan memanggil beberapa warga.

"Karena lihat darah saya langsung takut, dan panggil teman untuk sama-sama melihatnya," kata dirinya.

Ketika dibuka ternyata kantong tersebut adalah sebuah orok. "Kami berdua langsung naik motor ke Polsek untuk melaporkan hal ini," jelas Marselino.

Mendapatkan laporan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Wenang saat itu AKP Kasad Mokodongan langsung menuju ke lokasi kejadian.

"Ketika kami sampai di lokasi sudah banyak orang berkumpul, tapi tidak ada yang berani mengangkat orok tersebut," kata Kasad.

Orok bayi tersebut diperkirakan berukuran 25 Centimeter dan berusia sekitar 3 bulan.

"Jenis kelaminnya laki-laki dan ukuran oroknya sekitar 25 Centimeter. Saat ini orok tersebut sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan untuk pelaku masih sementara kami buru," tandasnya.

6. (09/08/2018)

Orok bayi ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sumompo, Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (09/08/2018) pukul 17.15 Wita.

"Saya berada di rumah. Karena mendengar adanya penemuan orok tersebut saya keluar dan pergi melihatnya," ujar Anita (27), warga sekitar.

Orok bayi yang ditemukan warga di TPA Sumompo, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (09/08/2018).
Orok bayi yang ditemukan warga di TPA Sumompo, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (09/08/2018). (ISTIMEWA)

Lanjut Anita, awalnya orok tersebut ditemukan oleh seorang pemulung. Karena takut, pemulung tersebut memanggil petugas di TPA.

"Orok kemudian dipindahkan dari dalam TPA ke dekat Gapura," ujar Anita.

Setelah itu orok yang berwarna merah menjadi tontonan sejumlah warga di sana.

"Sebagian besar yang menonton itu adalah anak-anak," ujar Anita.

Setelah dihubungi, polisi pun tiba dan langsung membawa orok tersebut.

Anita mengatakan penemuan orok seperti itu bukan lah hal yang baru bagi warga sekitar TPA tersebut.

"Orang orang di sini sudah terbiasa dengan penemuan orok tersebut. Memang seringkali tempat sampah ini jadi tempat orok dibuang," ujar Anita.

Sejak dia kecil hingga saat ini, sudah tak terhitung lagi berapa banyak orok yang ditemukan di sana.

"Sudah sekitar lebih dari 30 orok ditemukan di sini. Ada yang ditemukan sudah di dalam TPA, ada juga yang ditemukan masih dalam bak sampah," ujar Anita.

Baca: Tanpa Belas Kasihan, 3 Bayi Ini Dibuang di TPA Sumompo, Semua Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal

Baca: Polisi Masih Buru Pelaku Pembuangan Bayi di TPA Sumompo

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mapanget saat itu, AKP Johanes Pagayang mengatakan memang benar ada penemuan orok.

Lanjut kapolsek, menurut keterangan saksi lelaki Alberto Stat (32), operator ekskavator orok pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.

"Katanya pada waktu itu dia sedang bekerja dengan menggunakan alat ekskavator untuk mengangkat sampah. Kemudian saksi di panggil oleh pemulung sampah tidak tetap yang mana si pemulung telah menemukan orok. Saksi kemudian meminta tolong warga sekitar agar menghubungi kepala lingkungan II Kelurahan Buha untuk menghubungi kami," ujar kapolsek.

Personel Polsek Mapanget dipimpin Ka SPK Aiptu Usman bersama piket fungsi mendatangi TKP dan mengamankan orok tersebut dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara.

"Pemulung yang menemukan pertama kali orok tersebut sudah melarikan diri kemungkinan takut dengan penemuan orok," ujar kapolsek.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved