Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Maxi Worotikan Tewas Kecelakaan Alat Berat di Tateli, Putranya Ungkap Hal Ini

Januar(23) Putra Maxi Worotikan (55) Warga Desa Sawangan yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja

Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
KOLASE TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO
Jenazah Maxi Worotikan (55) dan Putranya Januar Worotikan (23) 

"Tidak ada yang tahu rencana Tuhan," ucapnya dengan tatapan mata kosong.

Ia menambahkan, sang ayah akan dikebumikan pada Minggu (9/9/2018) di Desa Sawangan.

"Besok dikuburkan, karena mau tunggu kakak dan adik papa mau datang," tegasnya.

Baca: Ketika Kaum LGBT di Manado Perjuangkan Identitasnya, Dipersoalkan karena Dandanan

 

Suasana saat jenazah Maxi Worotikan (55) yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di PT Cahya Gelora berada di RS Kandouw, Jumat (07/09/2018) malam.
Suasana saat jenazah Maxi Worotikan (55) yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di PT Cahya Gelora berada di RS Kandouw, Jumat (07/09/2018) malam. (TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO)

Sempat Minta Berdamai

Januar mengungkapkan sebelum kejadian tersebut, Maxi Worotikan sempat meminta berdamai dengan sang istri, Ibu Januar.

"Papa memang mau berdamai dengan mama, dan meminta maaf atas kesalahan di masa lalu," ujarnya.

Bahkan Maxi sempat meminta Januar untuk membujuk ibunya.

"Tapi memang ibu sudah tidak mau. Apalagi sekarang sudah ada suami barunya," aku dia.

Baca: Kaka Slank Dukung Penyelamatan Pulau Bangka dari Tambang Bijih Besi, Begini Tanggapan PT MMP

Januar menceritakan bahwa sang ayah bahkan rela pulang seminggu sekali untuk bertemu ibunya.

"Dia bahkan ingin mencari suami barunya, saking sakit hatinya," ungkapnya.

Dari hati yang paling dalam Januar memang mengaku bahwa masih ingin ayah dan ibunya kembali rujuk.

"Tapi saya hanya sampai sebatas membujuk. Kalau mereka sudah tak mau lagi, itu keputusan mereka," tandasnya.

Baca: Kisah Pilu Kaum LGBT di Manado, Mengaku Dipersekusi, Berhenti Sekolah hingga Diusir dari Gereja

Jenazah Maxi Worotikan (55) waga Desa Sawangan Kabupaten Minahasa yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di Desa Tateli, Minahasa Utara
Jenazah Maxi Worotikan (55) waga Desa Sawangan Kabupaten Minahasa yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di Desa Tateli, Minahasa Utara (TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO)

Ingin Sekolahkan Adik

 Usai kehilangan sang ayah yang tewas tertimpa alat berat, Januar ingin mengambil tanggung jawab ayahnya untuk menyekolahkan adiknya.

"Sekarang saya hanya ingin sekolahkan adik hingga selesai," ujarnya.

Ia mengaku tak kuasa ketika mendengar keluhan dari adiknya terkait sekolahnya.

"Semalam Sela datang pada saya dan bilang sudah tak tahu meminta biaya sekolah pada siapa. Makanya sebagai kakak, saya ingin lihat dia selesai sekolah," tegasnya.

Baca: Aktivis Ini Beber Kehidupan Kaum LGBT di Manado, Tomohon dan Bitung

Suasana saat jenazah Maxi Worotikan (55) yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di PT Cahya Gelora berada di RS Kandouw, Jumat (07/09/2018) malam.
Suasana saat jenazah Maxi Worotikan (55) yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di PT Cahya Gelora berada di RS Kandouw, Jumat (07/09/2018) malam. (TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO)
Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved