Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Kematian Grigori Rasputin,  Penyihir yang 'Mendikte' Kekaisaran Rusia pada Awal Abad 20

Kisah kematian Grigori Rasputin yang meninggal 1916 masih masih menarik bagi semua pecinta sejarah Rusia.

Editor: Aldi Ponge
Grigori Rasputin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah kematian Grigori Rasputin yang meninggal 1916 masih  masih menarik bagi semua pecinta sejarah Rusia.

Rasputin disebut sebagai seorang dukun, orang suci, dan bahkan penipu.

Kehidupan Rasputin memang menjadi bahan perbincangan dan kematiannya juga dikelilingi oleh misteri.

Baca: Minum Campuran Bayam, Wortel, dan Lemon, Ternyata Bisa Hilangkan Racun dalam Tubuh 

Pada Desember 1916, iklim politik di Kekaisaran Rusia semakin memburuk.

Partisipasi dalam Perang Dunia I telah menyebabkan banyak korban yang mempengaruhi situasi ekonomi di negara tersebut.

Kekecewaan pun muncul, banyak menteri yang menganggap Tsar terlalu lemah dan dipengaruhi oleh istrinya Alexandra, Permaisuri Rusia yang juga teman setia Grigori Rasputin.

Segera desas-desus tentang hubungan dekat Rasputin dengan Ratu menyebar di kalangan warga.

Baca: Pulau Indah yang Jadi Lokasi Ribuan Tentara Jepang Bunuh Diri karena Malu Kalah Perang

Kebenaran harus disembunyikan dari publik, karena langsung terhubung dengan Tsesarevich Alexei, pewaris tahta Rusia berusia 11 tahun.

Anak itu menderita hemofilia, para dokter yang mebantu keluarga kerajaan pun meminta bantuan Rasputin untuk menyembuhkannnya.

Rasputin tidak hanya tahu cara menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa sakit tanpa obat, tetapi dia juga memiliki kekuatan untuk menghibur anak dan ibunya.

Dengan demikian, terlepas dari ketidakpuasan para menteri, Rasputin tetap dekat dengan kekuasaan.

Baca: 8 Cara untuk Bertahan Hidup dari Bencana Alam

Di antara mereka yang membenci Rasputin ialah Pangeran Felix Yusupov yang menjadi suami Putri Irina, keponakan dari Nicholas II.

Dia berkoordinasi dengan Grand Duke Dmitri Pavlovich, anggota lain keluarga kerajaan, dan politisi monarkis Vladimir Purishkevich untuk membunuh Rasputin.

Menjelang petang pada tanggal 30 Desember 1916, Felix bersama merekapergi ke istana.

Setelah tiba, Rasputin mendengar lagu “Yankee Doodle” yang dimainkan dari lantai atas dimana, seperti dijelaskan Felix, Putri Irina mengadakan pesta.

Baca: 8 Cara untuk Bertahan Hidup dari Bencana Alam

Kenyataannya, Irina berada di Krimea, dan suara-suara yang didengar oleh Rasputin adalah perbuatan para konspirator.

Rencananya, mereka akan membawa Rasputin ke ruang makan di ruang bawah tanah dan meracuninya dengan kue dan anggur, yang telah dicampur dengan sianida.

Pada awalnya dia menolak tetapi setelah beberapa ajakan akhirnya mau juga.

Apa yang terjadi selanjutnya kemudian dijelaskan dalam memoar Felix sebagai "mimpi buruk."

Baca: Fakta Kelam Hidup Anatoly Moskvin, si Penjarah 750 Kuburan dan Kolektor Mayat

Rasputin menenggak 3 gelas anggur dan memakan kue namun tidak menunjukkan gejala apa-apa.

Felix pun izin untuk naik ke lantai atas dan melaporkan itu.

Kemudian Grand Duke Dmitri Pavlovich menyerahkan revolver kepadanya dan Yusupov bergegas kembali ke ruang bawah tanah.

Menurut memoarnya, Felix perlahan-lahan mengarahkan pistol ke Rasputin yang menatapnya kaget lalu melepaskan tembakan.

Baca: Tanggapan Ahok tentang Kabar Rencana Pernikahannya dengan Polwan Ajudan Veronica Tan

Mereka lalu meninggalkan ruangan meninggalkan Rasputin yang diduga sudah mati.

Namun Felix ingin kembali untuk melihatnya, dia turun, mendekati tubuh, dan tiba-tiba Rasputin terbangun dan mencekik Felix.

Rupanya Rasputin belum benar-benar mati, Felix pun berusaha melepaskan diri kemudian melarikan diri dan pergi menaiki tangga, Rasputin pun mengikuti.

Purishkevich berlari keluar dari istana melalui pintu belakang dan melihat Rasputin berlarian melintasi halaman.

Baca: Inilah Proses Hukuman Mati yang Mengerikan di Jepang

Dari memoar Yusupov, tampak bahwa Purishkevich menembak satu kali, meleset dari sasaran, lalu mencoba lagi dan meleset lagi.

Adalah peluru ketiga dan keempat yang berhasil mengenai kepala Rasputin hingga jatuh di salju.

Suara tembakan di halaman istana menarik seorang polisi yang sedang bertugas di dekatnya.

Yusupov menulis surat kepada Ratu bersumpah bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kematian itu, namun semua sia-sia.

Felix diasingkan untuk tinggal di desa.

Itu adalah hukuman ringan dibandingkan dengan Grand Duke, yang dikirim untuk bertugas sebagai tentara di Persia.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved