Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Fakta Tentang Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

Santa Teresa dari Kolkata atau dikenal Bunda Teresa, merupakan seorang biarawati Katolik Roma yang mengabdikan diri di India

Editor: Aldi Ponge
AFP PHOTO / JEAN-CLAUDE DELMAS
Bunda Teresa dan Paus Yohanes Paulus II melambaikan tangan kepada umat di Nirmal Hriday Home di Kolkata, 3 Februari 1986 

Meski menikmati pekerjaannya, dia cukup terganggu dengan kemiskinan di Kolkata.

Baca: 5 Fakta Kasus Suap DPRD Kota Malang, 20 Tersangka Nyaleg Lagi

2. "Panggilan di Atas Panggilan"

Pada 10 September 1946, Teresa berkata dia mendapatkan "panggilan di atas panggilan" yang kelas mengubah hidupnya.

Berawal ketika Teresa bepergian ke Biara Loreto di Darjeeling untuk retret tahunan via kereta. Saat itu, dia mendengar adanya panggilan dari Yesus Kristus.

Kristus menyuruhnya untuk menanggalkan jabatan sebagai guru, dan fokus berkarya di Kolkata untuk menolong orang miskin dan sakit.

"Itu adalah perintah. Tidak melakukannya sama artinya dengan saya mengingkari iman saya," kata Teresa saat itu.

Dia memulai tugasnya sebagai misionaris pada 1948, dengan menanggalkan pakaian biara, dan mengenakan kain shari putih dengan pinggiran biru.

Teresa mengajukan permintaan sebagai warga negara India, dan mengambil kursus medis di Rumah Sakit Holy Family.

Dia mendirikan sekolah di Motijhil sebelum dia mulai mengurus warga miskin dan sakit. Di awal 1949, dia dibantu sekelompok perempuan muda.

Di 7 Oktober 1950, dia mendapat izin Vatikan mendirikan kongregasi bernama Missionaries of Charity bersama mantan guru maupun staf di Sekolah St Mary.

Dalam buku diarinya, Teresa menulis pada tahun pertama dia mendapatkan kesulitan karena sama sekali tak menerima pemasukan.

Dia harus memohon mendapatkan makanan maupun suplai obat. Sering, dia mendapat godaan untuk kembali ke kehidupan biara yang nyaman.

Namun, setelah melihat kehidupan warga miskin, dia mengaku bersyukur kepada Tuhan, dan semakin teguh menjalankan pengabdiannya.

Aksinya mulai mendapat perhatian dari pemerintah India, dan mulai menerima pengakuan serta bantuan dari seluruh negeri.

Bantuan itu membuatnya bisa mengembangkan kongregasi. Di 1950-1960, dia mendirikan pusat lepra, panti asuhan, fasilitas perawatan anak, hingga klinik kesehatan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved