Istri Munir Pertanyakan Bebasnya Pollycarpus
Selama 14 tahun sudah aktivis HAM, Munir Said Thalib, meninggal setelah diracun di atas pesawat saat menuju ke Belanda.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Mantan pilot ini mengatakan, dirinya akan kembali memulai karier di dunia penerbangan. "Saya kembali ke dunia penerbangan tempat saya di PT Gatari, kemudian ada rencana mau mengakuisisi perusahaan penerbangan juga ada rencana untuk mendatangkan helikopter yang ringan untuk keperluan seluruh Indonesia," katanya.
Diketahui PT Gatari Air Service milik Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto yang juga Ketua Umum Partai Berkarya. Pollycarpus juga disebut sebagai salah satu pengurus Partai Berkarya sebagaimana Muchdi PR.
Namun, hal itu dibantah oleh Pollycarpus. "Oh, Partai Berkarya saya tidak (anggota). Saya sudah declare sama Najwa Shihab waktu itu memang diajak tapi saya tidak membidangi untuk politik jadi saya lebih suka profesional," jelasnya.
Ia juga mengaku banyak tawaran dari partai lain untuk bergabung. Namun, dia mengaku tak berminat terjun ke dunia politik.
Dalam kesempatan itu, Pollycarpus menyampaikan kejanggalan kasus dan hukuman yang diterimanya versinya.
Menurutnya, saat dirinya dituduh memasukkan racun ke dalam orange jus, justru bunyi vonis dari majelis hakim menyatakan racun dimasukkan ke dalam mie goreng.
"Saya sudah divonis selama 14 tahun, setelah dua tahun bebas dan kembali dipanggil menjalani sidang pada tahun 2008 dan kembali divonis selama 8 tahun. Sangat janggal sekali, pada kasus yang sama, saya dua kali menjalani persidangan dan dua kali divonis," katanya.
Kejanggalan lain versi Pollycarpsu bahwa dirinya menjalani persidangan beberapa kali atas kasus yang sama hingga lebih sekali divonis oleh majelis hakim. Ia mengaku menjalani persidangan pada 2004 dan divonis pada 2005 hingga baru bebas pada 2006.
Namun, pada 2007 dia kembali dipanggil untuk menjalani persidangan pada 2008 hingga akhirnya kembali mendapatkan vonis berupa hukuman penjara.
Menurutnya, dengan analogikan seperti itu, maka seharusnya Munir selaku korban mendapat penghargaan karena empat kali dibunuh. (tribun network/fah/tj/coz)