Pemerintah Review 900 Komoditas untuk Pembatasan Impor
Setelah sebelumnya menyatakan tengah mengkaji 500 komoditas yang terkena pembatasan impor melalui kenaikan tarif
Sebelumnya, AS tercatat telah mengajukan permohonan pada WTO untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia sebesar US$ 350 juta lantaran Indonesia dinilai tidak mengindahkan putusan WTO yang memenangkan AS dan Selandia Baru terhadap restriksi impor produk daging dan hortikultura di tingkat banding 2017 lalu.
Dalam tuntutannya, AS menuding pemerintah Indonesia tidak menjalankan putusan WTO tersebut. AS menuding, Indonesia masih saja membatasi impor makanan, tanaman dan produk hewan lainnya. Termasuk juga membatasi impor buah-buahan seperti apel, anggur, kentang, bawang, buah kering, sapi dan daging sapi serta ayam.
Maka sebagai kompensasi, Washington mendesak WTO menjatuhkan sanksi sebesar US$ 350 juta kepada Indonesia. Sanksi ini sebagai ganti rugi dampak buruk yang timbul akibat kebijakan Indonesia tersebut.
Eagle High dan Astra Agro optimis dengan kinerjanya di tahun ini
Bila dihitung sejak awal kuartal tiga sampai Kamis (23/8), indeks sektor perkebunan sudah menguat 10,98%. Penguatan ini ditopang oleh kenaikan harga saham emiten penghasil minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencetak kenaikan harga paling dahsyat, 30% lebih.
Berikutnya ada PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).
Satriaji Budi Wibawa, Corporate Secretary BWPT ketika dihubungi KONTAN tidak banyak berkomentar soal prospek kinerja maupun saham perusahaannya.
"Kita berharap agar kinerja BWPT terus meningkat hingga akhir tahun. Untuk itu kita akan berusaha meningkatkan kinerja operasional, jumlah produksi dan kualitas produk kita dengan lewat perawatan yang baik," jelasnya, Jumat (24/8).
Satriaji bilang, target pendapatan dan laba bersih di tahun ini bergantung pada peningkatan kinerja operasional, penambahan kuantitas dan kualitas produksi CPO.
Vice President Communication AALI Tofan Mahdi juga tidak banyak berkomentar. Ia mengatakan, secara umum prospek industri kelapa sawit masih sangat positif.
"Kami optimis akan membukukan kinerja yang bagus di tahun ini. Tahun ini belum ada ekspansi, AALI masih fokus pada upaya peningkatan produktivitas CPO," jelasnya kepada KONTAN hari ini.
Sekadar info, pada semester I tahun ini BWPT membukukan penurunan pendapatan sebesar 3,58% menjadi Rp 1,40 triliun dari Rp 1,49 triliun pada periode serupa di tahun sebelumnya.
Beban pokok penjualan BWPT juga turun 33,5% menjadi Rp 784,73 miliar dari Rp 1,18 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.
Alhasil, laba bersih BWPT pada semester I 2018 ini turun drastis 89,6% menjadi Rp 12,92 triliun dari Rp 124,57 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.