Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian Daud Solambela

Terkait Kematian Daud Solambela, Begini Kata Praktisi Hukum Manado Toar Lewu

Tidak menutup kemungkinan bahwa si pelaku melakukan perbuatan keji tersebut karena adanya komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Siti Nurjanah
IST
Toar Lewu SH, Praktisi Hukum Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menilik pada penjelasan kapolres Minahasa mengenai kronologi pembunuhan, dimana sang ayah sempat melempar anaknya dengan tangan kiri sehingga terlempar dan jatuh kemudian pingsan.

Berkaca pada teori "Asosiasi Diferensial" yang pada intinya bahwa prilaku jahat tidak selalu di dahului dengan bergaul dengan penjahat, namun yang terpenting adalah adanya komunikasi dengan orang lain atau dalam artian yang lain bahwa semua tingkah laku itu dipelajari.

Tidak menutup kemungkinan bahwa si pelaku melakukan perbuatan keji tersebut karena adanya komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam perkara ini, patut dipelajari juga mengenai faktor lingkungan sang ayah. Dimana dia bergaul dan dengan siapa dia bergaul.

Karena sesuai dengan teori di atas, ada kemungkinan tabiat jahatnya tersebut terpupuk dari kondisi pergaulan sehari-hari, sehingga berpengaruh pada mentalitasnya sebagai orang tua.

Selanjutnya, dikaitkan dengan teori yang disebut dengan strain teory. "Teori tekanan” atau bisa disebut teori stres. Karena ada tekanan ekonomi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Bisa jadi sang ayah sedang berada dalam kondisi tertekan dengan lingkungannya atau ada peristiwa yang membuat pelaku tertekan dan menyebabkan kondisi psikis terganggu sehingga untuk melepaskan tekanan tersebut membuatnya menjadi gelap mata dan tidak berpikir jernih.

Hal ini yang mendorong perasaan tiba-tiba untuk melakukan tindakan, dalam hal ini menghilangkan nyawa orang lain.

Jika dikaitkan dengan keterangan pelaku bahwa pelaku marah kepada anak karena pulang terlambat ke rumah, hal tersebut yang mungkin menjadi pemicu tekanan yang tiba-tiba atau amarah dalam diri pelaku.

Dikaitkan dengan teori kausalitas, bahwa ada penyebab mengapa rasa amarah pelaku tersebut muncul. Yaitu rasa jengkel pada diri korban dikarenakan tidak tercapainya tujuan yang di harapkannya.

Sang anak tidak mengikuti perkataannya. Bisa jadi pada menit-menit menentukan itu ada perkataan dari anak yang seakan melawan perintah orangtua dalam hal ini pelaku.

Akibatnya niat jahat muncul seiring rasa jengkel yang amat sangat.

Hal inilah yang dalam kriminologi disebut Anomi.

Harus dilihat juga dari sisi psikologi sosial sebagaimana teori superioritas yang dikemukakan oleh Adler, bahwa superioritas patut dipandang sebagai cara seseorang untuk memperjuangkan kekuasaan, harga diri, ataupun kekuasaan.

Dan perjuangan menuju superioritas itu dapat menjelma dengan beribu-ribu cara yang berbeda-beda, dan bahwa setiap orang mempunyai cara konkret masing-masing untuk mencapai atau berusaha mencapai superioritas tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved