Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian Daud Solambela

Kecam Pembunuhan Fence Solambela Terhadap Anaknya, Jull Takaliuang: Harus Dihukum Seberat-beratnya

Lonceng kekerasan anak di Sulut berbunyi keras, ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak, Jull Takaliuang, terkait kematian Daud Solambela

Penulis: Finneke | Editor: Aldi Ponge
Jull Takaliuang 

"Berdasarkan fakta penyeidikan dan ditemukan alat bukti berupa hasil visum dan keterangan saksi dan pengakuan pelaku. Kami dari kepolisian Polres Minahasa menetapkan satu tersangkadengan nama Fence Sontje Solambela alias Camsu," bebernya

Baca: Polres Minahasa Dalami Motif Lain Pembunuhan Terhadap Daud Solambela

Kapolres Minahasa mengungkapkan polisi menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, undang-undang 35 tahun 2014 tentang perubahan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ancama pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 miliar ditambah 1/3 bila dilakukan (bayar denda)," katanya

Katanya polisi langsung mengamankan tersangka untuk diperiksa usai pemakanan korban.

"Menurut hasil visum, korban ditusuk sebanyak dua kali. Mungkin takut karena anaknya sudah pingsan atau kemungkinan sudah meninggal. dia melakukan penusukan untuk melakukan alibi baru. Bahwa anak ini mati dibunuh pelaku pencurian," jelas kapolres.

Katanya polisi sejak awal mendengar informasi kasus tersebut kecelakaan. Adanya isu pembunuhan membuat dilakukannya autopsi.

Baca: Jenazah Bocah Daud Solambela Dimakamkan, Ribuan Pelayat Hadir hingga Kesan Teman

Usia penguburan jenasah korban. Polisi mengamankan saksi-saksi termasuk tersangka.

"Keterangan saksi mengarah ke pelaku dan pengakuan Fence kami tetapkan tersangka

Tersangka Fence saat ditanya mengaku emosi hingga menyebabkan anaknya meninggal. "Terlanjur emosi," katanya.

Dia pun mengaku bersalah atas tindakannya tersebut. "(Merasa) bersalah. Menyesal," jawabnya.

Baca: Bocah Daud Solambela Tewas saat Ditinggal Sendiri di Rumah, Sang Ayah Ungkap Hal Ini

Katanya tak ada persoalan dengan istrinya dan tindakan tersebut spontan dilakukannya saat emosi. "Perasaan emosi," jawabnya

Usai menikam, dia mengaku tak mengecek lagi nadi korban. Soal uang yang hilang Rp 200 ribu, dia menyangkalnya. "Itu Kata istri saya," ucapnya

Dia mengaku menyesali perbuatannya dan terus menangis atas kejadian tersebut. 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved