Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Klaim Asuransi Lombok Capai Rp 100 Miliar

Pelaku usaha asuransi umum masih menghitung besaran kerugian akibat bencana gempa bumi yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Thinkstock/Nelosa
Ilustrasi asuransi 

47,7

Gunung Merapi

25 Oktober 2010

6.912,2

30,5

Gunung Kelud

13 Februari 2014

51.122,4

271,3

Lombok*

29 Juli 2018

4.100

100

*data estimasi Sumber: Riset KONTAN

ilustrasi ATM
ilustrasi ATM (Tribun Jogja)

Bank Masih Kejar Target Kartu Cip ATM

Bank Indonesia (BI) mengimbau bank bergerak lebih cepat lagi menerapkan penerapan standar teknologi cip kartu ATM. Pasalnya bank harus mengejar tenggat waktu penerapan sesuai dalam Peraturan BI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS)

Sempa Sitepu, Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan BI, menjelaskan, sesuai aturan, penerapan teknologi cip di kartu debit maksimal pada tahun 2021 mendatang. Menurut Sempa, industri perbankan saat ini berusaha mempercepat implementasi teknologi cip dalam kartu debit.

Pungky Purnomo Wibowo, Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) BI mengatakan, sedang berjalan program GPN yang berkaitan dengan penerapan teknologi cip. "Secara otomatis penerapan kartu cip akan lebih cepat," kata Punky. Hingga kini kalangan perbankan masih terus mengejar tenggat waktu tersebut.

Misalnya Bank Tabungan Negara (BTN) yang menargetkan akhir tahun 2019 ini sebanyak 50% kartu debitnya sudah menggunakan teknologi cip. Budi Satria, Direktur Konsumer BTN, bilang sampai Juli 2018 sebanyak 20% kartu debit BTN sudah menggunakan teknologi cip.

Sementara Adhi Brahmantya, Direktur Bank Bukopin bilang, kartu bercip yang telah ditukar ke nasabah sebanyak 30% dari kartu debit yang beredar. "Ini berupa kartu GPN," kata Adhi.

Tak mau kalah Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada, menyebutkan, sebanyak 30% kartu debit sudah menggunakan teknologi cip.

Sementara Bank Mandiri mencatat pada awal Agustus 2018 ini jumlah kartu debit yang sudah bercip sebanyak 20%. Adapun, Handayani, Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) bilang, saat ini jumlah kartu bercip yang telah diterbitkan baru 7% dari total 70 juta kartu. Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga menyatakan, sebanyak 60% kartu debit terimplementasi teknologi cip.

Jasmin, SEVP Consumer & Transaction Bank Mandiri menjelaskan, saat ini jumlah kartu debit yang beredar sebanyak 17,8 juta kartu "Artinya kartu yang telah memenuhi kewajiban BI adalah 15,2 juta kartu," kata Jasmin

Namun, saat ini pasokan stok kartu cip cukup terbatas. Penyebabnya, banyak bank yang bersamaan juga memesan kartu cip. Padahal jumlah vendor yang bisa menyediakan cukup terbatas.

Pergerakan indeks harga saham gabungan
Pergerakan indeks harga saham gabungan (kontan)

Saham Emiten Kertas Masih Potensial

Industri bubur kayu (pulp) dan kertas (paper) di Indonesia dinilai masih prospektif. Tak heran, harga saham emiten kertas di bursa menjulang tinggi.

Menurut Trimegah Sekuritas, kenaikan harga saham kertas didorong oleh harga pulp yang meningkat.
Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi pun masih merekomendasikan beberapa saham emiten kertas seperti TKIM.

"TKIM masih rekomendasi buy dengan target harga akhir tahun Rp 27.500. Sedangkan target harga INKP Rp 23.100," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (10/8).

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia sepakat, saham emiten kertas memang bakal bangkit tahun ini. Penguatan dollar AS juga memberi keuntungan bagi emiten sektor ini.

Tapi Bertoni mengingatkan, harga saham TKIM dan INKP sudah cukup tinggi. Jadi, jika baru ingin membeli, sebaiknya mengincar di harga support dengan target harga TKIM di level Rp 12.600, dan INKP Rp 15.000.
Hingga akhir tahun, Bertoni memasang target harga Rp 25.000 untuk TKIM dan Rp 22.000 untuk INKP.

Harga IPO Trimitra Rp 390 per Saham

Perusahaan properti, PT Trimitra Propertindo akan melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Berdasarkan keterbukaan informasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kamis (9/8), Trimitra akan melepas 773,3 juta saham, atau setara dengan 27,66% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Perusahaan ini menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp 390 per saham. Dengan kata lain, Trimitra Propertindo bakal meraup dana segar senilai Rp 301,59 miliar lewat aksi korporasi ini.

Penetapan harga ini berada di batas bawah dari rentang harga yang ditawarkan selama periode penawaran awal, yakni antara Rp 390 hingga Rp 495 per saham. Perusahaan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Rencananya, masa penawaran umum saham IPO ini akan berlangsung pada 10-14 Agustus 2018. Sementara itu, tanggal penjatahan ditetapkan pada 16 Agustus 2018. Saham Trimitra akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 23 Agustus mendatang. (Krisantus de Rosari Binsasi/Jane AprilyaniGalvan Yudistira/Tendi Mahadi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved