Masjid Roboh Timpa Jemaah Salat Isya: Turis Kelaparan di Lombok
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan upaya evakuasi penyelamatan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Muhammad Faozal mengatakan ada sekitar 1.200 wisatawan mancanegara di Gili Trawangan. Mereka usai gempa bumi terjadi dievakuasi dari Pulau Gili, baik Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
"Kita tidak mengevakuasi mereka semua sekaligus karena kapal-kapal kita tidak memiliki kapasitas yang cukup. Hal ini dapat dimengerti mereka ingin meninggalkan Gili, mereka panik,"ujar Faozal.
Ia mengatakan kapal tambahan, termasuk setidaknya dua kapal angkatan laut, akan juga mengevakuasi para turis.
Seorang WN Malaysia Tewas
Sebanyak tiga orang warga negara Malaysia yang menjadi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih dirawat di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram.
Sementara, satu korban meninggal dunia atas nama Siti Nur Ismawida juga masih ditempatkan di RSUD sambil menunggu proses pemulangan.
"Tiga korban cedera kini sedang menerima perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram. Jenazah almarhum Siti Nur Ismawida Ismail turut ditempatkan di RSUD sementara menunggu proses untuk dibawa pulang ke Kuala Lumpur," ujar keterangan Kedutaan Besar Malaysia yang diterima Tribun.
Beberapa warga negara Malaysia lain yang berada di Lombok juga telah dihubungi oleh pegawai kedutaan dan mereka melaporkan dalam keadaan selamat.
Kedubes meminta warga Malaysia untuk mentaati aturan pemerintah setempat dan tetap tenang menghadapi situasi menyusul gempa susulan terjadi hingga 200 kali.
Warga negara Malaysia yang berada dan berencana menuju Lombok agar senantiasa waspada dan memantau perkembangan. Warga Malaysia dapat menghubungi melalui surat elektronik atau email mwjakarta@kln.gov.my/ konsular@gmail.com, atau menghubungi kontak telepon +62215224947 dan +6281380813036 (WhatsApp), untuk meminta bantuan kekonsuleran.

Tuan Guru: Mohon Doa, Kami Diberi Kesabaran
Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGB M. Zainul Majdi atau TGB memastikan masih mengumpulkan informasi khususnya keadaan di Lombok Utara dan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait. Hal ini dilakukan pasca gempa dengan kekuatan 7 SR dan gempa susulan berkekuatan 5.6 SR Minggu (5/8) malam kemarin. TGB menyerukan semua masjid di Lombok Utara dan sekitarnya menenangkan masyarakat agar tidak panik.
"Alhamdulillah, BMKG sudah menjelaskan tidak ada lagi potensi tsunami. Semoga juga tidak ada gempa susulan. Kami sudah berkordinasi dengan semua pihak, baik itu di pusat maupun instansi terkait lainnya didaerah untuk menangani musibah gempa yang menimpa NTB, terutama NTB wilayah utara dan timur," jelasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan masa darurat pascagempa Lombok berlangsung hingga 11 Agustus 2018. "Masa tanggap darurat ini adalah perpanjangan dari penanganan dampak gempa 6,4 skala Richter yang terjadi pada tanggal 29 Agustus lalu," ujar Sutopo Purwo Nugroho Kepala BNPB.
Jika melihat kerusakan yang ada saat ini, Sutopo mengatakan tidak menutup kemungkinan masa tanggap darurat nanti berkemungkinan akan diperpanjang. "Baik di provinsi status tanggap darurat telah ditetapkan oleh gubernur NTB dengan tanggap darurat hingga tanggal 11 Agustus 2018," ujar Sutopo.