Masjid Roboh Timpa Jemaah Salat Isya: Turis Kelaparan di Lombok
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan upaya evakuasi penyelamatan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Gili Trawangan lokasi wisata yang tersohor hingga mancanegara ketika itu sedang banyak dikunjungi turis mancanegara.
Saat gempa terjadi Gili Trawangan gelap gulita. Banyak turis yang belum sempat makan malam sementara banyak minimarket dan restoran tutup.
"Ada turis minta makanan untungnya saya ada kompor. Mereka belum sempat makan malam jadi kelaparan,"ujar Pengelola Gili Amor Boutique Resort di Gili Trawangan, Austin Gusman kemarin.
Austin menceritakan saat itu banyak turis yang masuk ke minimarket yang ditinggal pemiliknya melarikan diri panik karena ada gempa bumi. Banyak dari turis mengambil makanan karena merasa kelaparan.
"Turis-turis ambil makanan di sana, ya kita juga memahami kondisinya sedang seperti ini," ujar Austin.
Lebih jauh Austin juga menjelaskan saat gempa bumi terjadi banyak turis-turis mancanegara ataupun dalam negeri berlarian ke atas bukit. Mereka takut akan terjadi gelombang tsunami.
Di Gili Trawangan kata Austin juga banyak rumah dan bangunan roboh. Menurutnya, kebanyakan saat itu turis yang berada di lombok berasal dari mancanegara, seperti dari Australia dan Eropa.
"Semua lari menyelamatkan diri ke atas bukit, ada juga yang ke lapangan sepakbola,"ujar Austin.
Tujuh Tewas di Gili
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, membenarkan pihaknya telah menemukan tujuh orang yang meninggal di Gili Trawangan akibat gempa bumi 7 skala richter.
"Iya tadi kami dapat informasi bahwa tujuh orang meninggal dunia di Gili Trawangan," ujar Sutopo.
Sutopo memastikan ketujuh korban tersebut merupakan wisatawan domestik, dan lima diantaranya telah berhasil dievakuasi. Namun Sutopo mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan informasi terhadap ketujuh korban tewas tersebut.
"Tetapi kami masih melakukan pengecekan karena datanya belum disampaikan ke posko," ujar Sutopo.
"Tetapi kami masih memastikan, kami tadi sudah kontak dengan aparat yang ada di Gili Trawangan mengenai kabar tujuh orang meninggal wisatawan lokal dari Lombok, bukan wisatawan asing. kami masih terus koordinasi," sambungnya.
Sementara Sutopo mengatakan upaya evakuasi di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno merupakan permintaan dari wisatawan yang tengan berlibur ditiga objek wisata tersebut.
Mereka meminta untuk dievakuasi lantaran khawatir dengan ada isu tsunami yang akan menerjang ketiga tempat tersebut.
"Kemudian adanya juga ada isu yang menyesatkan tadi bahkan akan ada gempa susulan yang besar, akan ada tsunami, sehingga turis-turis atas inisiatif sendiri, pertama banyak kemudian dia juga melihat teman-temannya juga ikut mengungsi dan sebagainya," ujar Sutopo.