Satu Warga Gaza Tewas: PM Israel Tolak Proposal Hamas
Satu tembakan ke arah warga Palestina oleh pasukan Israel di perbatasan Gaza empat bulan lalu
TRIBUNMANADO.CO.ID, GAZA CITY - Satu tembakan ke arah warga Palestina oleh pasukan Israel di perbatasan Gaza empat bulan lalu telah menyebabkan seorang tewas. Demikian kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Ahmed al-Ayeda, 17, ditembak pada 30 Maret - hari pertama bulan protes dan bentrokan di sepanjang perbatasan - timur Bureij di Jalur Gaza tengah dan dalam kondisi kritis sejak saat itu, kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan. Minggu malam.
Selama empat bulan terakhir, telah terjadi protes keras hampir setiap minggu, di sepanjang perbatasan Israel-Gaza yang diselenggarakan oleh para penguasa Hamas Gaza, yang menyebabkan eskalasi ketegangan paling serius antara kedua pihak sejak perang 2014.
Bentrokan mematikan itu membuat pasukan keamanan Israel menghadapi tembakan, granat, bom molotov, dan upaya - kadang-kadang berhasil - untuk merusak atau menyeberangi pagar perbatasan.
Dikutip dari timesofisrael.com, setidaknya 160 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak demonstrasi "Pawai Maret" dimulai, kata Hamas.
Hamas, kelompok teror yang telah bersumpah untuk menghancurkan Israel, telah mengakui bahwa lusinan orang yang tewas adalah anggotanya.
Satu tentara Israel ditembak mati oleh seorang penembak jitu Palestina.
Selain bentrokan perbatasan, Israel selatan telah mengalami ratusan kebakaran akibat layang-layang pembakar dan balon yang terbang di atas perbatasan dari Gaza.
Lebih dari 7.000 akre tanah telah terbakar, menyebabkan jutaan tanaman rusak, menurut pejabat Israel.
Penguasa Gazais Hamas telah berperang tiga kali dengan Israel sejak 2008.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Mesir saat ini mencoba untuk mengamankan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata.

Tidak ada keputusan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bertemu dengan anggota kabinet keamanannya selama hampir empat jam Minggu (5/8/2018) waktu Israel, untuk membahas tanggapan Israel terhadap kemungkinan gencatan senjata yang ditengahi Mesir dengan Hamas.
Pernyataan singkat yang dikeluarkan setelah pertemuan tidak memberikan indikasi jika ada keputusan yang dibuat.
"Kepala Staf IDF (militer Israel) memperbarui situasi pada kabinet keamanan terkait Gaza," kata kabinet keamanan dalam sebuah pernyataan. "IDF disiapkan untuk skenario apa pun."
Hadashot news melaporkan bahwa pertemuan berakhir tanpa kesimpulan yang jelas dan para menteri tidak memberikan suara pada proposal apa pun.