KNPI Ratahan Timur Desak Polisi Tuntaskan Kasus Pemukulan THL Disparbud
Sudah lebih dari sepekan kasus penganiayaan terhadap Alexander Katiandago, pelakunya belum tertangkap semua.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Sudah lebih dari sepekan kasus penganiayaan terhadap Alexander Katiandago, warga Kelurahan Wawali Kecamatan Ratahan Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, pelakunya belum tertangkap semua.
Kondisi itu mendatangkan sorotan dari Komite Nasional pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Ratahan Timur, meminta oknum kepolisian Polsek Ratahan untuk menyeriusi kasus itu.
"Kami mendesak aparat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap pria yang bekerja sebagai tenaga harian lepas (THL) di kantor Dinas Pariwisata dan kebudayaan," tegas Marvel Pandaleke, Senin (06/08/2018).
Peristiwa yang terjadi di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mitra, di Kecamatan Ratahan Timur, merupakan lokasi objek pariwisata yang tengah dikembangkan pemerintah yaitu rest area Mitra Hebat.
Marvel menilai jangan sampai kejadian ini justru menjadi citra dan preseden buruk pariwisata di kabupaten Mitra, karena masalah keamanan.
Baca: Jaga Kantor Dinas Pariwisata Mitra, Pria Ini Dipukul Orang Tak Dikenal
Dari informasi yang dirangkum KNPI kecamatan Ratahan Timur, gangguan keamanan di kawasan kantor Disparbud bukan baru kali ini terjadi.
Pengancaman dengan menggunakan parang kepada sejumlah anak muda yang kebetulan mampir juga pernah terjadi beberapa bulan sebelumnya.
"Saya selaku ketua KNPI Ratahan Timur berharap aparat dalam hal ini Polsek Urban Ratahan lebih profesional sekaligus saya mendukung aparat dalam penanganan menuntaskan kasus ini," ujarnya.
Selain itu pemerintah kabupaten dan pihak kepolisian sekiranya bisa berkoordinasi untuk memperketat pengamanan di wilayah tersebut.
Jika diperlukan, bangun pos polisi.
"Pertimbangannya wilayah tersebut adalah perbatasan dan akan menjadi pengembangan kawasan wisata terpadu," tandasnya.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (28/07/2018) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat korban sedang menjaga kantor, mendapati segerombolan orang sedang berada di kantor itu.
Korban menghampiri belasan pemuda dan meminta untuk pergi pulang keluar dari kantor karena disinyalir mereka hendak berbuat macam-macam di kantor itu.
Upaya dari kroban malah direspons dengan tidak baik oleh dua orang di antaranya, yang datang menghampiri korban lalu memukul di bagian kepala dan telinga.