Kisah Grigori Rasputin, Penyihir yang 'Mendikte' Kekaisaran Rusia pada Awal Abad 20
Kisah tentang Rasputin memang bukan hanya tentang ramal-meramal atau kisah mistiknya.
Beberapa bulan kemudian, pada bulan September, Rasputin dipanggil kembali oleh Tsarina. Ibu yang khawatir ini merasa putranya terancam maut tanpa kehadiran Rasputin.
Karena Tsarina memiliki pengaruh besar atas Tsar, sang kaisar membiarkannya. Apalagi ia juga khawatir akan nasib putranya. Semua laporan perihal kemaksiatan Rasputin diabaikannya saja.
Dalam Perang Dunia I, sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Tsar Nicholas II harus pergi ke medan perang mengunjungi pasukan-pasukannya.
Urusan dalam negeri diserahkannya kepada Tsarina, yang kemudian menjadikan Rasputin penasihatnya.
Sejak menjelang akhir 1915 Rasputin pun menjadi manusia yang sangat berkuasa di Rusia. Kekuasaannya begitu besar, mulai dari menunjuk pejabat gereja sampai memilih menteri.
Sayang, orang-orang yang diangkatnya sering kali tidak becus dan merupakan kaum oportunis belaka. Akibatnya keadaan Rusia kian terpuruk, pamor Tsar jelas pula kian merosot.
Kekuasaan Rasputin demikian meraja lela ia bahkan bisa mengintervensi masalah-masalah militer. Tsar yang dirisaukan oleh perang dan kesehatan putranya tetap masih sangat menghargai nasihatnya.
Meski Rasputin tidak berpihak pada partai politik manapun, tetapi jangan berani-berani menentang kekuasaan Tsar yang tidak terbatas atau Rasputin sendiri.
Tidak mempan diracun
Sejumlah orang kemudian merasa Rasputin sedang menghancurkan Rusia. Berhubung Tsar berpihak kepadanya, demi menyelamatkan Rusia mereka pun mencari jalan untuk menyingkirkan Rasputin.
Berulang-ulang orang mencoba membunuhnya, tetapi selalu gagal.
Sampai tiba saatnya sekelompok kaum konservatif ekstrim, termasuk di dalamnya Pangeran Feliks Yusupov (suami Putri Natasha, kemenakan Tsar), Vladimir Mitrofanovich Purishkevich (anggota Duma, dewan perwakilan legislatif), Grand Duke Dmitry Pavlovich (sepupu Tsar), berkomplot untuk melepaskan monarki dari skandal berikutnya yang mungkin bakal terjadi.
Malam tanggal 29 -30 Desember (menurut penanggalan Rusia gaya lama 16-17 Desember) 1917 Rasputin diundang ke istana Yusupov di Moika. Di sana ia disuguhi anggur dan kue-kue yang sudah dibubuhi racun.
Dosisnya cukup untuk membunuh seekor lembu jantan. Mula-mula ia menolak makan dan minum, tetapi akhirnya mau juga.
Namun ternyata tidak terjadi apa-apa. Soalnya racun itu konon dari jenis yang menjadi tawar begitu dimakan bersama gula. Rasputin cuma mengeluh sakit perut.