HUT Kodam XIII Merdeka Jatuh pada 16 Juni, Inilah Sejarahnya
Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Kodam XIII/Merdeka telah dilaksanakan di Mako Rindam XIII/Mdk
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Kodam XIII/Merdeka telah dilaksanakan di Mako Rindam XIII/Mdk dan berlangsung khidmat, pada Selasa (3/7/2018) Pukul 08.00 Wita
Panglima Kodam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Madsuni menyampaikan bahwa Peringatan Hari Jadi ke-60 Kodam XIII/Merdeka ini pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pembinaan tradisi satuan, yang ditujukan untuk memelihara jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan yang dilandasi oleh kebanggaan, kecin-taan dan ikatan batin yang kuat di antara sesama warga Kodam XIII/Merdeka.
"Hari Jadi Kodam XIII/Merdeka sebenarnya jatuh pada tanggal 16 Juni yang lalu. Namun karena bersamaan dengan suasana Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah dan berbagai kegiatan lain yang lebih urgen antara lain adalah agenda nasional pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Maka pelaksanaan peringatan Hari Jadi Kodam XIII/Merdeka Tahun 2018 baru dapat dilaksanakan pada hari ini," ujar pangdam.
Dipilihnya tanggal 16 Juni tersebut untuk mengenang peristiwa pendaratan Pasukan TNI yang tergabung dalam Operasi Militer “Merdeka” di Pantai Kema Sulawesi Utara pada Tanggal 16 juni 1958 jam 06.00 Wita untuk memadamkan pemberontakan Permesta.
Pangdam kemudian menekankan kembali kepada seluruh Prajurit Kodam XIII/Merdeka untuk senantiasa waspada dan siap sedia setiap saat guna merespon setiap perkembangan situasi regional maupun nasional yang berkembang saat ini.
"Ingat, wilayah kerja Kodam XIII/ Merdeka mencakup daerah perbatasan dengan negara tetangga, yakni Filipina, sehingga memiliki potensi kerawanan tersendiri yang harus ditangani secara khusus," ujar pangdam.
Pangdam mengatakan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap bangsa Indonesia, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI, maka Kodam XIII/Merdeka secara berkala terus menggelar Operasi Pengamanan Pulau Terluar secara terintegrasi dengan satuan-satuan TNI Angkatan Laut, khususnya dari Lantamal VIII/Manado serta bantuan-bantuan intelijen dari Bais TNI, evakuasi laut dari Koarmada II, pencitraan udara dari Koopsau II, Ops kamtibmas Terpadu dari Polda Sulut, dan program pembangunan daerah perbatasan oleh Pemerintah Daerah.
Berdasarkan grand design upaya penataan organisasi TNI AD dalam kerangka Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum yang dilaksanakan atas dasar konsep pertahanan sesuai dengan kebijakan strategis TNI AD 2010 – 2029.
"Kodam XIII/Merdeka saat ini terus mengembangkan gelar kekuatan. Setelah peresmian Kodim 1312/ Talaud pada akhir tahun lalu, dalam waktu dekat ini akan diresmikan pula Korem 133/Nani Wartabone dan Kodim 1313/Pohuwato di Provinsi Gorontalo untuk memendekkan rentang kendali komando satuan-satuan kewilayahan agar lebih efektif dan efisien," ujar pangdam.
Ke depan kata pangdam, Denzipur 4/Yudha Karya Nyata juga akan ditingkatkan statusnya menjadi Yonzipur, dan Kikavser 10/ Manguni Setia Cakti menjadi satuan setingkat Detasemen.
"Selanjutnya juga akan dibentuk satu batalyon infanteri baru di bawah kendali Korem 131/ Santiago yang akan ditempatkan di daerah perbatasan, yakni di Kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro.
Semua upaya peningkatan kemam-puan, gelar dan kekuatan ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjamin kapabilitas Kodam XIII/Merdeka dalam menjalankan tugas pokoknya," ujar pangdam.
Oleh karena itu, pangdam meminta kepada para komandan satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka wajib secara konsisten terus melaksanaan pembinaan satuan dengan sebaik-baiknya agar setiap satuan beserta para prajuritnya mampu menghadapi dina-mika yang berkembang.
"Sejalan dengan visi bapak KSAD, Prajurit TNI AD harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima. Selain itu, Prajurit Kodam XIII/Merdeka juga harus bermoral, handal dan berkualitas, yang mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI di wilayah kerja Kodam XIII/Merdeka," ujar pangdam.
Ke depan, pangdam mengatakan Kodam juga akan menguatkan fungsi Rindam sebagai dapur pembentukan prajurit yang profesional, militan, bermental baja dan dapat diandalkan serta dicintai oleh rakyat, termasuk di dalamnya adalah program penyegaran dan peningkatan kemam-puan pertempuran hutan bagi setiap Prajurit Kodam XIII/Merdeka.
"Perlu saya tekankan kembali bahwa pertempuran hutan adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap Prajurit Angkatan Darat. Taktik dan teknik pertempuran ini diilhami oleh taktik berperang para pahlawan dan pejuang bangsa pada periode Perang Kemerdekaan yang memanfaatkan kondisi geografi Indonesia yang sebagian besar adalah hutan," ujar pangdam.
Semangat pantang menyerah para pejuang dan keunggulan menyatu dengan lingkungan hutan selama perang gerilya mempertahankan kemerdekaan tersebut itulah yang menginspirasi TNI AD untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya agar mahir bertempur dengan menyatu dan memanfaatkan hutan untuk memenangkan suatu pertempuran.
"Hal ini pula yang mendasari dipilihnya motto TNI AD, “Hutan adalah Rumah Kita," ujar pangdam.
Pangdam mengatakan agar dapat memenuhi harapan tersebut, Rindam XIII/Merdeka tentunya harus segera menyiapkan perangkat latihan pertempuran hutan, mulai dari peranti lunaknya sampai dengan kesiapan para pelatih dan guru militernya serta sarana dan prasarananya.
Harus pula disadari bahwa Kodam XIII/ Merdeka adalah juga bagian dari struktur pranata sosial yang eksistensinya selalu terhubung dengan dinamika kehidupan warga dan komunitas sipil lain di sekitarnya serta pemerintah daerah dan aparat negara lainnya.
Oleh karena itu, pangdam meminta agar prajurit terus pelihara dan jaga terus kemanunggalan TNI – Rakyat di manapun kalian bertugas dan berada. Ingatlah jatidiri kalian sebagai seorang Prajurit TNI, yakni sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Mudah-mudahan, dengan ridho Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kodam XIII/Merdeka dapat bersinergi dengan seluruh komponen bangsa yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah untuk bersama, bahu-membahu dengan rakyat, mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Pangdam mengatakan kita semuanya tentu patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena pesta demokrasi Pilkada Serentak 2018 di 11 kabupaten/kota di wilayah kerja Kodam XIII/Merdeka dapat berlangsung dengan aman, jujur dan adil.
"Ini semua adalah berkat kerjasama yang baik di antara semua pihak, baik penyelenggara Pilkada maupun pemerintah daerah dan aparat keamanan, serta kedewasaan dari segenap warga masyarakat Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah untuk menggunakan hak politiknya secara bertanggung jawab. Hal ini tentunya menjadi modal yang berharga menjelang pelaksanaan pesta demokrasi nasional Pemilu 2019 yang tentunya juga akan segera dimulai setelah berakhirnya seluruh tahapan Pilkada Serentak 2018," ujar pangdam.
Pangdam berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita sekalian dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada rakyat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.
”Dirgahayu Kodam XIII/Merdeka. Tetaplah menjadi Prajurit Jaya Sakti yang sejati dan tetap semangat," ujar pangdam.