Survei Charta Politika - Elektabilitas Jokowi Diatas Prabowo di 4 Provinsi Jawa, Simak Hasilnya
Hasil survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil survei Charta Politika di Jawa Timur menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dari 1.200 responden, sebanyak 47,7 persen memilih Presiden Jokowi saat diberikan pertanyaan terbuka mengenai siapa yang akan dipilih sebagai presiden, jika pemilu dilakukan saat ini. Sedangkan, 24,5 persen responden memilih Prabowo.
Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca: (VIDEO) Dituduh Selingkuh dengan Ahok, Grace Natalie Laporkan Akun Twitter Hulk ke Polisi
Ada pula mantan Ketua MK Mahfud MD, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Namun, persentasenya sangat kecil, tidak mencapai 2 persen.
"Nomor satu di Jawa Timur adalah Pak Jokowi dengan angka 47,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat saat memaparkan hasil survei, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Secara head to head, elektabilitas Jokowi juga masih unggul. Sebanyak 53,4 persen responden memilih Jokowi, sementara 33,6 responden memilih Prabowo dan sisanya sebanyak 12,9 persen menjawab tidak tahu.
Menurut Yunarto, tingginya elektabilitas Presiden Jokowi juga tidak lepas dari tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap kinerja pemerintah.
Baca: Dikenal Tegas dan Berwibawa, Ternyata Sukarno Menangis di Tiga Peristiwa ini
Berdasarkan survei, 72,6 persen responden merasa puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi-JK. Sedangkan 23,5 persen responden merasa tidak puas.
"Kepuasan publik 72,6 persen ini menguntungkan incumbent," kata Yunarto.
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.
Baca: Simak Alasan MUI Minta Acara Pesbukers, Brownis, dan Rumah Kuya Diberhentikan
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Timur.
Elektabilitas Jokowi di Jateng 53,1 Persen, Prabowo 7,7 Persen
Hasil survei Charta Politika di Jawa Tengah menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo unggul jauh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dari 1.200 responden, sebanyak 53,1 persen memilih Presiden Jokowi saat diberikan pertanyaan terbuka mengenai siapa yang akan dipilih sebagai presiden, jika pemilu dilakukan saat ini. Sedangkan, 7,7 persen responden memilih Prabowo.
Baca: 28 Hal Unik Ini Hanya Bisa Ditemukan di Rusia, Tak Ada di Negara Lain
Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, mantan Ketua MK Mahfud MD, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy.
Namun, persentase yang diperoleh mereka sangat kecil, tidak mencapai 1 persen.
Secara head to head, elektabilitas Jokowi juga masih unggul bahkan persentasenya lebih tinggi, yakni sebesar 67,3 persen. Sementara elektabilitas Prabowo 11,2 persen.
Baca: Kisah Soekarno yang Gagal Kuliah ke Belanda hingga Berutang untuk Pernikahan Anaknya
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, tingginya elektabilitas Jokowi disebabkan oleh dua variabel. Pertama, dari pendekatan psikologis, Presiden Jokowi direpresentasikan sebagai wakil dari Jawa Tengah.
Kedua, Provinsi Jawa Tengah merupakan basis terbesar dari pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Ada dua variabel pendekatan psikologis, Jokowi adalah wakil dari Jawa Tengah dan Jateng merupakan basis pendukung PDI-P," ujar Yunarto saat saat memaparkan hasil survei, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Baca: Kisah Heldy, Gadis yang Disebut Sebagai Cinta Terakhir Soekarno
Selain itu, tingginya elektabilitas juga tidak lepas dari tingkat kepuasan masyarakat Jawa Tengah terhadap kinerja pemerintah.
Berdasarkan survei, 79,8 persen responden merasa puas denga kinerja Pemerintahan Jokowi-JK. Sedangkan hanya 16,2 persen yang merasa tidak puas.
"Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah bisa dibilang tinggi mencapai 79,8 persen," kata Yunarto.
Baca: 5 Kecelakaan Pesawat Paling Tragis di Indonesia, Ada Pilot Sengaja Bunuh Diri
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error sekitar 2,83 persen.
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah.
Di Jabar Pemilih Jokowi 38,8 Persen, Prabowo 30,2 Persen
Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo di Provinsi Jawa Barat menggungguli elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dari 1.200 responden di Jawa Barat yang diberi pertanyaan terbuka mengenai siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini, sebanyak 38,8 persen memilih Presiden Jokowi. Sedangkan, 30,2 persen responden memilih Prabowo.
Baca: Ini Dia, Kartu yang Dipakai Kakak Ketua FPI hingga Jadi Penumpang Tunggal Garuda Indonesia
Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Namun, persentasenya sangat kecil, tidak lebih dari 2 persen.
Secara head to head, elektabilitas Jokowi juga masih unggul. Sebanyak 46,1 persen responden memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan 40,5 persen memilih Prabowo.
Baca: Viral! Inilah Identitas Penumpang Tunggal Garuda Indonesia ke Jakarta, Kakak Ketua FPI
Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya mengatakan, hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, Jawa Barat merupakan salah satu "lumbung suara" bagi Prabowo pada Pilpres 2014 lalu.
"Pada Pilpres 2014, lumbung suara Pak Prabowo ada di Jawa Barat. Artinya ada PR besar bagi Prabowo di Jawa Barat jika memutuskan kembali maju," ujar Yunarto saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Yunarto menuturkan, meningkatnya elektabilitas Jokowi sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan masyarakat di Jawa Barat atas kinerja pemerintah.
Baca: 5 Fakta tentang Nissa Sabyan, Santriwati yang Melejit Lewat Gambus dan Salawat Habibal Qalbi
Hasil survei menunjukkan 71,2 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintah. Sementara hanya 26, 8 persen responen yang menjawab tidak puas dan sisanya menjawab tidak tahu.
Menurut Yunarto, seorang petahana akan berpeluang terpilih kembali pada pemilu berikutnya, jika tingkat kepuasan publik mencapai 70 persen dan stabil.
"Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah memang cukup tinggi," kata Yunarto.
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Di Banten 28,5 Persen Pilih Prabowo, Jokowi 26,9 Persen
Hasil survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Provinsi Banten berada di atas Presiden Joko Widodo.
Sebanyak 800 responden di Banten diberikan pertanyaan terbuka mengenai siapa sosok yang akan dipilih sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini. Hasilnya, 28,5 persen memilih Prabowo. Sedangkan, 26,9 persen responden memilih Presiden Jokowi.
Baca: Cerita Mantan Teroris yang Batal Meledakkan Kafe karena Melihat Ada Wanita Berjilbab
Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Hary Tanoesoedibjo. Namun, persentasenya sangat kecil, tidak lebih dari 2 persen.
"Secara terbuka, tanpa memberikan nama-nama yang boleh dipilih kepada responden, nomor 1 ada di Pak Prabowo," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Sementara itu, secara head to head, elektabilitas Prabowo juga masih menggungguli Presiden Jokowi. Sebanyak 44,1 persen responden memilih Prabowo dan hanya 36,9 persen yang memilih Jokowi.
Baca: Berikut 6 Fakta Hubungan Sedarah Kakak-Adik di Jambi, Ibu Bantu Gugurkan Kandungan
Yunarto mengatakan, rendahnya elektabilitas Presiden Jokowi berkorelasi dengan rendahnya tingkat kepuasaan masyarakat Banten terhadap kinerja pemerintah.
Hasil survei menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah hanya berada di angka 57 persen.
Menurut Yunarto, seorang petahana akan sulit untuk terpilih kembali pada pemilu berikutnya, jika tingkat kepuasan publik tidak mencapai 70 persen.
"Bagaimana peluang incumbent? Kalau stabil berada di atas 70 persen, incumbent pasti menang," ucapnya.
Di sisi lain, tingginya eleltabilitas Prabowo berpengaruh pada tingginya elektabilitas Partai Gerindra.
Baca: 6 Penemuan Misteri Zaman Kuno yang hingga Kini tak Terpecahkan
Sebanyak 20,6 persen responden memilih Partai Gerindra jika pemilu legislatif diadakan saat ini. Sedangkan Partai Golkar menempat posisi kedua dengan 15 persen dan PDI-P di posisi ketiga dengan 14,4 persen.
"Gerindra ada di peringkat pertama, ini disebabkan karena elektabilitas Prabowo unggul. Sementara eleltabilitas Golkar juga tinggi karena faktor dinasti politik," kata Yunarto.
Baca: 15 Pasukan Khusus Paling Ditakuti di Dunia dan Seragamnya
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 3,46 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei: 47,7 Persen Pemilih di Jatim Pilih Jokowi, 24,5 Persen Prabowo" dan "Survei: Elektabilitas Jokowi di Jateng 53,1 Persen, Prabowo 7,7 Persen" dan "Survei Charta Politika: Di Jabar Pemilih Jokowi 38,8 Persen, Prabowo 30,2 Persen", dan "Survei Charta Politika: Di Banten 28,5 Persen Pilih Prabowo, Jokowi 26,9 Persen"