Alen Bisa Lihat Urat dan Tulang yang Patah, Kisah Tukang Pijat Beroleh Kemampuan Secara Ajaib
Seperti Alen dan Oma An, ia pantang menetapkan tarif serta harus membantu dengan ketulusan hati.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pijat merupakan gaya hidup masa kini.
Tukang pijat pun laris manis.
Kebanyakan tukang pijat dilatih lewat sekolah khusus.
Namun ada pula tukang pijat yang beroleh kemampuannya secara di luar akal sehat.
Allen, salah satu tukang pijat mengaku beroleh kemampuan pijatnya pada usia remaja.
"Kala itu saya sedang frustasi, saya merasa jelek dan tak berguna, kemudian ada dorongan yang menyuruh saya memijat," kata dia.
Sang adik yang keseleo kaki jadi kelinci percobaan.
Begitu menyentuh kulit adiknya, ia pun terkejut.
"Tiba tiba saya bisa melihat urat dan tulang, layaknya tembus pandang," kata dia.
Dia meyakini hal itu sebagai karunia Tuhan yang menjawab doanya.
Sadar itu karunia Tuhan, ia tidak menetapkan tarif.
"Bahkan saya sering memijat tanpa dibayar," kata dia.
Lain lagi dengan Oma An, tukang pijat di Desa Winebetan Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Oma beroleh kemampuan memijatnya lewat sebuah mimpi.
"Saya ketemu dengan gadis cantik, ia mengajak saya ke atas gunung, tiba di atas, ia minta saya memijat kakinya," kata dia.
Kemudian, dia bertemu dengan seorang wanita jawa.
Wanita tersebut mengatakan dirinya punya bakat khusus.
"Dia ambil saya sebagai murid," kata dia.
Dia mengaku sekali raba bisa merasakan sendi yang keseleo.
Jika ada tulang yang patah, telinganya terasa berdengung.
Lain lagi dengan Oma Altje, tukang pijat dari Desa Kayuuran Minahasa.
Oma mengaku tak pernah belajar pijat.
"Waktu itu usia 15 tahun ayah saya suruh pijat, saya langsung paham," ujar dia.
Sebutnya, sang ayah adalah tukang pijat.
Kemampuan sang ayah menurun kepadanya.
"Pasien saya ada yang dari Manado," kata dia.
Seperti Alen dan Oma An, ia pantang menetapkan tarif serta harus membantu dengan ketulusan hati. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)