Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Protes Israel: Pdt Keintjem Kaget Tak Bisa ke Yerusalem, Pastor Boseke Tunggu Perkembangan

Pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke Israel per 9 Juni 2018. Kebijakan itu diterbitkan sebagai bentuk balasan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP/ Getty Images
Gereja Makam Kudus diyakini umat Kristen sebagai makam Yesus Kristus. 

"Saya baru saja menerima kabar dari konsulat Israel di Singapura bahwa gara-gara Pemerintah Indonesia menolak masuk orang Israel yang sebenarnya sudah memegang visa untuk masuk ke Indonesia, maka pemegang paspor Indonesia juga akan dilarang masuk ke Israel mulai Juni 2018 ini," tulis Melisa.

"Tidak ada orang Indonesia yang diizinkan masuk Israel lagi. Jadi, selamat aja deh buat semua Agen Perjalanan Holy Land," tambahnya.

Yerusalem
Yerusalem (Kompas.com)

Hingga saat ini, KompasTravel berusaha menghubungi Melissa untuk mendapatkan informasi lebih jelas. Sebagai negara pendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia terus mengecam aksi Israel. Salah satunya yang terbaru ketika terjadi aksi brutal aparat keamanan Israel saat aksi protes perayaan 70 tahun Hari Nakba di perbatasan Gaza-Israel.

Menurut Menkumham Yasonna Laoly harus diselesaikan dengan cara diplomasi. "Ada orang mereka, kita larang juga masuk ke dalam (Indonesia). Mungkin semacam aksi reaksi, tapi kita serahkan forum diplomasinya ke Kemlu," ucap Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Salah satu yang menyayangkan kebijakan Israel itu antara lain Monique Rijkers, empat kali berkunjung ke Israel baik melalui pintu masuk Tel Aviv, Kairo Mesir atau Amman Yordania.

Pendiri Yayasan Hadassah of Indonesia itu mengatakan, dia sangat menyesalkan keputusan pemerintah Israel tersebut. Bahkan Monique melayangkan protes ke sejumlah pihak termasuk ke Kedutaan Besar Israel di Singapura. "Kami akan meninjau kembali kebijakan tersebut," kata pejabat Kedutaan Besar Israel di Singapura.

Menurut Monique, keputusan tersebut sangat tidak bijak karena Yerusalem di Israel menjadi sebuah kota bagi tiga agama Yahudi, Nasrani dan Islam yang layak dikunjungi oleh pemeluk ketiga agama tersebut. "Jika dilarang, bagaimana kami bisa masuk ke sana?" ucap Monique.

"Bagi kami, umat Kristen, Yerusalem kota yang sangat penting untuk diziarahi. Karena Yerusalem adalah kota suci bagi kami, seperti umat Islam memandang Mekah atau Madinah yang harus dikunjungi ketika mereka umrah atau haji," ujarnya.

Monique menambakan, pelarangan warga Indonesia ke Israel akan berdampak besar bagi umat Kristen. Bagi pemerintah Israel, jelasnya, mungkin tidak ada pengaruhnya dari sisi pendapatan devisa karena jika ke Israel dana yang dikeluarkan kurang dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,9 juta (kurs Rp 13.937/dolar).

"Meskipun mungkin kecil bagi Israel dari sisi dana yang masuk, tapi bagi umat Kristen sangat dirugikan karena tidak bisa ziarah ke kota suci Yerusalem," tuturnya. 

Tour Operator Paling Merugi

Penolakan paspor Indonesia oleh Israel memukul telak para tour operator wisata. Merry Karouwan, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulut mengatakan, tour operator tak bisa apa-apa dengan keluarnya kebijakan baru ini

"Ini sudah urusan G to G (government to government), ini force major," ungkap Merry ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Kamis (31/5/2018).

Dampaknya pun cukup telak, calon wisatawan yang sudah membayar biaya tur wisata akhirnya tak bisa melanjutkan perjalanan. Mau tak mau tur operator harus mengembalikan dana.

Persoalannya, dari jauh hari untuk memfasilitasi perjalanan tur wisata, tour operator sudah melakukan down payment, semisal untuk reservasi hotel dan maskapai penerbangan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved