Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

"Semua Lelah Saya Terbayar dengan Keindahan Air Terjun Muntoi"

Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, menyimpang keindahan alam air terjun yang indah.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/VENDI LERA
Air terjun di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, menyimpang keindahan alam air terjun yang indah.

Mencapai ke air terjun Muntoi, harus berjalan kaki melewati persawahan serta menyeberang sungai gunakan jembatan gantung.

Jembatan sekitar 50 meter ini diresmikan pada 30 September 2011.

Kondisinya memperhatinkan, kayu tempat injakan sudah lapuk serta labrang penahan jembatan berkarat, sehingga harus berhati-hati melewatinya.

Jembatan tua menuju air terjun Muntoi
Jembatan tua menuju air terjun Muntoi (TRIBUNMANADO/VENDI LERA)

Amatan tribunmanado, Selasa (29/5/2018), ada beberapa kayu sudah diganti warga dengan bambu. Untuk bisa melewati, harus satu persatu dan berpegangan dilabrang kiri dan kanan.

Setelah berhasil melewatinya, ada tantangan lain yakni menyelusuri sungai kecil, dengan batu licin.

Setelah itu Anda bisa menikmati dingin dan keindahan air terjun Muntoi.

"Semua lelah saya terbayar dengan keindahan air terjun Muntoi," ujar Neno Karlina salah satu pengunjung.

Kata Neno, paling menegangkan, saat melewati jembatan gantung. Hampir seluruh bahannya lapuk dimakan usia.

"Saya seakan tidak mau kembali, karena keindahan air terjun dan takut melintas di jembatan gantung," ujar dia lagi.

Ia menambahkan, adanya perhatian Pemerintah Desa, sebab jembatan gantung ini akses perekonomian dan wisata.

Air terjun di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow
Air terjun di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (TRIBUNMANADO/VENDI LERA)

Mat Mokodompit (52) petani Desa Muntoi, jembatan ini memang sudah lapuk kayunya, karena sudah hampir delapan tahun dibangun sejak 2010 dibangun.

"Sudah akan diganti kayunya dalam waktu dekat. Pekerjaannya sementara pemotongan kayu," ujar Mat Mokodompi.

Ia menambahkan, Sangadi dan masyarakat telah melakukan pertemuan.(Ven).

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved