Kisah Mahasiswi Cantik Ini Nyaris jadi Teroris, Bongkar Modus dan Dalil Dipakai Kelompok Radikal
Postingannya akhirnya viral dan banyak dishare. Dan BBC News Indonesia pun mewawancarainya.
Dalam momen inilah, Yunita mengaku mulai takut ("saya takutnya diculik," akunya, mengenang). "Tapi karena masih penasaran, saya coba ikuti."
Menggambar 'mobil masuk jurang' dan 'apel busuk'
Di ruangan berukuran tiga kali tiga meter itulah, perempuan berjilbab itu kemudian mengeluarkan papan tulis dan semula disimpan di balik lemari.
"Tidak ada Alquran di ruangan itu," ungkap Yunita.
Kemudian perempuan itu menggambar mobil, dengan sejumlah penumpang di dalamnya, yang kemudian jatuh ke jurang. "Dia sistematis sekali menjelaskannya."
"Kalau pengemudinya salah mengendarai mobilnya dan masuk ke jurang, maka semua penumpangnya ikut mati jatuh ke dalam jurang."
Yunita melanjutkan: "Dia menggambarkan sebuah negara kalau pemimpinnya salah, pemimpinnya enggak sesuai dengan (tafsirnya atas) apa yang ada di Alquran itu, yang kemarin dia bicarakan itu, kita akan salah jalan juga."
Di hadapan Yunita, perempuan itu juga menggambar buah apel dalam kulkas. Dia menggambar satu buah apel busuk dan beberapa buah apel yang segar.
"Apel-apel lain yang bersih, ikutan busuk juga karena ada satu apel busuk. Intinya, apel busuk harus disingkirkan."
Dalam laman Facebooknya, Yunita menjelaskan bahwa simbol apel busuk itu berarti "itulah jika masih berteman dengan orang kafir dan tidak sepaham dengan kita", seperti diutarakan sang perempuan tersebut di hadapannya.
Ada beberapa materi lainnya yang disampaikan, tetapi Yunita mengaku lupa.
Dimintai sumbangan Rp400 ribu
Lebih lanjut Yunita mengungkapkan bahwa sang perempuan itu kemudian menjelaskan bahwa untuk misi mendirikan "negara baru untuk Allah" diperlukan dana.
"Intinya sodaqoh (sumbangan), dan sodaqoh awalnya sebesar Rp 400 ribu," kata Yunita menirukan ucapan perempuan tersebut. Uang itu diminta diserahkan esok harinya.
Yunita mengaku saat hendak menanyakan kenapa sumbangannya sebesar Rp400 ribu, perempuan itu berkata: "Karena dengan pengorbananmu, maka Allah akan tahu sampai mana pengorbananmu untuk Nya."