GEGER! 2 Wanita Bercadar Nyaris Tusuk Polisi, Ditemukan Surat Wasiat Mengejutkan
Pasca kerusuhan Mako Brimob 8-10 Mei kemarin sampai saat ini masih menyisakan beberapa kejadian mengerikan.
Barang-barang bukti berupa senjata api dan senjata tajam inilah yang dibongkar paksa dan direbut oleh para napiter yang kemudian digunakan untuk melawan petugas Polri.

Ketiga, napiter mempunyai karakteristik radikal. Sebagian dari mereka adalah orang-orang terlatih, apalagi para eks kombatan.
Itu sebabnya mereka memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melakukan perlawanan di rumah tahanan Mako Brimob, dan melumpuhkan para petugas polisi yang sebenarnya juga sangat terlatih.
Tentu jika mereka ditempatkan dalam rumah tahanan untuk napi kriminal biasa dengan para sipir sipil, situasinya bisa lebih berbahaya lagi.
Keempat, proses deradikalisasi di dalam rumah tahanan sama sekali tidak mudah. Apalagi dengan kondisi rumah tahanan yang penuh sesak, dan para napiter dengan ideologi yang sama itu sehari-hari berkumpul di lingkungan yang mereka anggap musuh yang sama.
Situasi ini justru bisa membuat para napiter semakin radikal.
(Sripoku.com/Candra)