Jembatan Tol Manado Bitung Ambruk
Sudah Sesuai Prosedur, Direktur Operasi PT Wika Tak Percaya Jembatan Tol Manado-Bitung Ambruk
Direktur Operasi 1 PT Wika Pusat Chandra Dwiputra mengaku tak habis pikir dengan kejadian ambrolnya jembatan jalan tol Manado Bitung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - - Direktur Operasi 1 PT Wika Pusat, Chandra Dwiputra mengaku tak habis pikir dengan kejadian ambrolnya jembatan jalan tol Manado Bitung di Desa Tumaluntung.
"Semua sesuai prosedur, kita buat lalu diperiksa oleh PU dan konsultan, tapi kenapa ya, mungkin ada gempa kali ya," kata dia kepada Tribunmanado.co.id saat meninjau TKP, Rabu (18/4) pagi.
Baca: Ambruknya Jembatan Jalan Tol, Korban Tewas Dibawa ke Blitar

Dikatakannya, pihak PT Wika terus mengevaluasi proses kerja sejak terjadi beberapa kecelakaan serupa sebelumnya.
Menurut Chandra, dalam pemeriksaan jembatan itu beberapa waktu lalu, besi penyangga jembatan bahkan juga diketuk ketuk untuk memastikan kekuatannya.
Baca: Overpass di Jalan Tol Manado Bitung Runtuh, Wagub Tegaskan Harus Ada yang Tanggung Jawab
"Sampai segitunya kami melakukan pemeriksaan," kata dia.
Chandra menyatakan, pihaknya masih menanti hasil pemeriksaan polisi terhadap kejadian ini.
"Kita tunggu hasil dari pemeriksaan polisi, apa penyebabnya," kata dia.
Baca: Polda Turunkan Tim Khusus ke Lokasi Ambruknya Tol Manado-Bitung

Kecelakaan kerja terjadi di lokasi proyek pembangunan jalan bebas hambatan Manado-Bitung tepatnya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, pada Selasa (17/4/2018) sekitar pukul 15.05 Wita.
Saat itu, para pekerja harian di PT Wijaya Karya didampingi kepala proyek, Bayu, sedang mengerjakan jembatan penghubung (overpass) antara Desa Tumalutung dengan jalan raya utama by bass Manado-Bitung.
Baca: Korban Meninggal Ambruknya Jembatan Tol Manado-Bitung Dibawa ke Daerah Asalnya

Saat tengah mengerjakan pengecoran, tiba-tiba konstruksi penyangga overpass ambruk. Beberapa pekerja terluka dan lainnya tertimbun reruntuhan. Sebanyak 17 pekerja menjadi korban. Sebanyak 15 berhasil dievakuasi, sedangkan dua lainnya tertimbun.