Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rabies dalam Perdagangan Daging Anjing

Awalnya Anjing Jadi Teman Berburu, Kini Pesta Tak Lengkap tanpa Menu RW

Masyarakat menyebut olahan daging anjing Rintek Wuuk (RW), yang dalam bahasa Minahasa berarti bulu halus.

Penulis: Finneke | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN
Seorang keeper bersama anjing-anjing di shelter AFMI di Tomohon, Sulawesi Utara. 

Christian menganalisa saat itu anjing hanya menjadi peliharaan karena hewan buruan di hutan masih banyak.

Masyarakat Minahasa mulai mengonsumsi anjing ketika buruan di hutan telah habis.

Ia memperkirakan saat itu bersamaan dengan telah kokohnya Kristen di Minahasa pada abad ke-16.

Karena pada masa itu masyarakat Minahasa mulai berkembang, pemukiman warga mulai padat.

Hutan yang dalamnya ada buruan pun menghilang.

Masyarakat Minahasa sendiri adalah warga keturunan ras Mongoloid.

Orang-orang Mongol terkenal dengan budaya makannya yang ekstrem.

Kondisi itu sama persis dengan budaya Minahasa saat ini.

Menurut Christian, kondisi alam dan letak geografis yang sama, membuat orang Mongol bisa bertahan hidup di tanah yang kemudian disebut Minahasa.

Kondisi alam memang mendukung prilaku manusia.

“Anjing-anjing di Minahasa ini kemungkinan memang dibawa bangsa Mongol ke tanah yang kemudian disebut Minahasa ini. Seiring berjalan waktu, karena naluri bertahan hidup, pada akhirnya warga Minahasa yang awalnya menjadikan hewan ini sebagai sahabat, akhirnya memakan mereka juga. Bahkan Jessy Wenas menulis, di abad modern kebiasaan Minahasa memakan daging ekstrem makin menggila,” jelas Christian.

Budayawan Greenhill Weol memberikan pandangan lebih spesifik soal anjing di Minahasa.

Ia mengatakan sejarah kedekatan anjing dengan masyarakat Minahasa telah melalui perjalanan panjang.

Anjing telah mewarnai sejarah terbentuknya Minahasa.

Orang-orang yang datang di tanah adat, yang kemudian disebut Minahasa, datang bersama anjing-anjing peliharaan mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved