Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dirjen Apitka Sarankan Manado Bangun Layanan untuk Urai Kemacetan

Dirjen Apitka Samuel Pangerapan layanan ini untuk menata angkutan umum di Kota Manado lebih tertib

Penulis: Finneke | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN
Pemerintah Kota Manado menggelar talk show Smart City, Transformasi Digital Menuju Kota Cerdas, di aula Pemkot Manado Kamis (12/4/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Direktorat Jenderal Apitka Kementerian Komunikasi dan Informatika menyarankan Pemerintah Kota Manado membangun layanan untuk mengurai kemacetan, sebagai bagian dari program smart city.

Dirjen Apitka Samuel Pangerapan layanan ini untuk menata angkutan umum di Kota Manado lebih tertib. Waktu masyarakat menggunakan angkutan telah terprediksi.

"Masyarakat tahu jam berapa mikro lewat, jam berapa dia jalan. Semua terencana. Pemerintah kota menata mikronya, juga menata penumpangnya," ujarnya Kamis (12/4/2018).

Di era digital ini, Samuel juga menyarankan pemerintah kota juga harus mengajarkan masyarakatnya untuk menggunakan uang digital. Masyarakat yang belanja tak lagi menggunakan uang tunai.

Menurutnya, keberadaan Cerdas Command Center memberi gambaran Pemerintah Kota Manado telah siap dengan smart city. Ia bahkan tak menyangka Manado telah punya C3, yang menjadi otak dari kota tersebut.

Ada satu aplikasi yang begitu menarik perhatian Dirjen Apitka, yakni aplikasi peta tematik. Informasi soal tanah sudah bisa diketahui hanya dengan satu klik. Aplikasi ini dapat meningkatkan PAD Kota Manado.

"Ini membantu pemda membuat tata ruang, meningkatkan PAD. Satu kali klik, sudah tahu tanah ini milik siapa. Jakarta PAD-nya naik dua kali lipar karena menggunakan aplikasi serupa. Tapi uang itu digunakan untuk membangun lagi. Ini patut dicontoh daerah lain," terangnya.

Kota Manado masuk dalam seleksi gerakan 100 smart city di Indonesia. Program ini membimbing pemda untuk membuat regulasi master plan untuk membangun smart city secara berkesinambungan. Sehingga meski ganti pemimpin, program ini terus jalan.

Wakil Wali Kota Mor D Bastiaan mengatakan aplikasi peta tematik memang pernah mendapat penghargaan pemerintah pusat, Mandala Award. Pemerintah menilai aplikasi ini sangat membangun dan punya impact meningkatkan PAD.

"PBB mudah dilihat di peta sehingga pemimpin dengan mudah mengambil keputusan. Tak hanya PBB, tapi semua perizinan, administrasi kependudukan di capil, kami membuka layanan secara online," jelasnya.

Terkait layanan mengurai kemacetan, Pemkot Manado saat ini tengah mempersiapkan layanan tersebut. Saat ini masuk pada tahap pembahasan dengan para akademisi.

"Kami mengundang akademisi yang belajar khusus transportasi. Kami mengawinkan semua pihak terkait untuk mendapatkan hasil terbaik dalam mengurai kemacetan," jelasnya.

Pemerintah Kota Manado menggelar talk show Smart City, Transformasi Digital Menuju Kota Cerdas, di aula Pemkot Manado Kamis (12/4/2018). Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dan TIK.

Talk show ini juga menghadirkan pembicara Stanley Karouw, akademisi dan Relawan TIK, Quido Conferti Kainde, akademisi dan komunitas Open Source serta Welly Kosasih. Peserta datang dari mahasiswa dan perwakilan kabupaten kota se-Sulut.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved