Golkar Jaring Pemilih Milenial: Tetty ‘Lamar’ Putranya Maju DPR RI, Ini Figur yang Diusung
Pesta demokrasi Pemilu 2019 sudah di depan mata. Sebanyak 14 partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ferry Liando, Dosen Fisip Unsrat mengatakan, figur calon legislatif tak sekadar tokoh. Harus memiliki kemampuan berpolitik dengan baik. Harus memiliki kemampuan argumentasi dengan baik, memiliki jaringan luas, memiliki kedekatan baik dalam internal maupun eksternal parpol.
Kemampuan itu menjadi wajib. Karena perjuangan politik tidak hanya memenuhi kepentingan parpol, namun juga untuk memenuhi kepentingan daerah sebagai daerah pemilihan. Diharapkan utusan Sulut tak hanya jadi pajangan di sana (Senayan).
Tidak ada reaksi, tanpa argumentasi, tanpa lobi. Akhirnya Sulut tidak dapat keuntungan ketika mengutus politikus ke DPR. Oleh karena itu, bagi setiap anggota legislatif yang hendak mencalonkan diri kembali, sebaiknya membuat pertanggungjawaban publik sebelum mencalonkan kembali.
Pertanggungjawaban itu memuat bukti yang telah dilakukan berdasarkan janji kampanye pada pemilu tahun 2014. Apakah janji kampanye itu benar dilaksanakan atau tidak. Kalau janji kampanye itu tidak mampu dilaksanakan sebaiknya memberi kesempatan kepada calon yang lain.
Menjadi anggota legislatif sejatinya harus ada bukti yang diperjuangkan bagi kepentingan publik di dapil masing-masing. Tidak boleh ketika terpilih, lalu tidak ada yang dilaksanakan. Ini juga harusnya menjadi evaluasi bagi setiap parpol untuk mempertimbangkan mencalonkan kembali bagi kader yang tidak memberi kontribusi bagi dapilnya.
Bukti yang bisa dipertanggungjawabkan adalah apakah setiap anggota legislatif memiliki sesuatu yang berhasil diperjuangkan. Sehingga upayanya melahirkan sebuah kebijakan atau program yang ditetapkan pemerintah. Kemudian bisa memberi manfaat bagi kepentingan publik terutama di dapilnya.
Adakah kebijakan anggaran yang sempat diperjuangkan pada kebijakan pemerintah, sehingga membantu pembagunan infrastruktur publik seperti pelabuhan, jembatan, rumah sakit, sekolah atau layanan publik lainnya.
Sebab mereka dipilih pada pilcaleg tahun 2014 dengan harapan dapat memperjuangkan sebagaimana harapan publik. Dibutuhkan kesadaran moril bagi setiap politikus yang tidak memiliki kemampuan memperjuangkan kepentingan publik untuk memberi kesempatan kepada politisi lain.
Kumaat Realistis, Mantiri Deklarasi ke DPD
Pemilu 2019 diramaikan dengan masuknya sejumlah politikus muda. Sebut saja Ketua DPD Partai Hanura Sulut, Jackson Andre W Kumaat. Mantan Ketua KNPI Sulut ini menargetkan partainya punya satu fraksi di DPRD Sulut.

Demi merebut harapan itu, pengusaha muda ini rela 'turun gunung' untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif Daerah Pemilihan Manado untuk DPRD Sulut.
Menurutnya, target ini terukur dan realistis. Alasannya pilkada tahun 2010, saat ia menjadi calon wali kota Manado dan Pemilu 2014 saat maju ke DPR RI dari Partai Demokrat adalah merupakan pengalaman politik yang berharga.

"Saya sudah delapan tahun berpolitik di Manado, jadi selama itu saya sudah bisa mengukur konstituen," kata suami dari Sisca Cicelia ini.
Tak hanya legislatif, perebutan kursi senator (DPD RI) ikut meramaikan pesta demokrasi. Lexi Mantiri menyatakan diri akan maju untuk DPD. Kesiapan maju ini diterima tribunmanado.co.id, Selasa (20/3/2018) melalui pesan WhatsApp.
Deklarasi pencalonan, kata Lexi, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41, Minggu (18/3/2018) bersamaan bakti sosial berupa pemeriksaan mata, pemberian kaca mata dan donor darah Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sulut.