Seru! Felly Runtuwene dan Kartika Devi Adu Argumen di Rapat Pansus LKPJ, F-PDIP Ikut Bereaksi
Drama tersaji antara legislatif dan eksekutif terjadi saat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Kemudian infrasturktur dinasnya ada. Pariwisata.
"Rohnya yaitu memperhatikan begitu banyak bantua, sementera tidak sampai 10 persen anggaran di sini," kata diam
Ia mencontohkan ada kegiatan menyangkut kesehatan diplot hanya Rp 75 juta. Kemudian pengembangaan masyarakat pedesaan hanya Rp 26 juta.
Kemudian ada perlindungan perempuan Rp 75 juta
"Perempuan apa yang dilindungi dengan anggaran ini. Masih banyak traficking," kata dia.
Ia menyorot agar program kesra jangan berbau pesta
"Uusan pesta semua bisa bikin, terlalu jauhnya rohnya bukan kesra.
"Ini jadi bahan evaluasi. Bukan pesta-pesta. Sulut sudah terkenal kerukunan tingkat dunia, tidak perlu acara tapi lebih perlu untuk masyarakat kita," kata dia.
Kartika Devi Tanos pun merespon sorotan tajam Felly Runtuwene dengan gayanya yang kalem.
Kartika mengatakan, fungsi Biro Kesra yakni sinkronisasi, fasilitasi dan koordinasi, sehingg tugas teknis ada di perwngkat daerah terkait
Plot anggaran untuk kegiatan teknis terkait memang kecil ditata di Biro Kesra
"Di sini tidak bisa lebih menambahkan anggaran kami hanya fasilitasi dalam hal ini kegiatan keagamaan, Kegiatan lain rakor," ujar dia.
Ia pun membantah jika kegiatan best yang diadakan merupakan pesta
"Kegiatan kami bukan pesta, tapi kegiatan kerohanian nampaknya seperti besar, karena kami mengundang tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.
Tapi Kartika tak sendiri, ia dibelenggu Anggota Pansus lainnya yang kontra pernyataannya dengan Felly. Setidaknya ada tiga yang bersuara yakni James Tuuk, dan Fanny Legoh dari Fraksi PDIP, kemudian Herry Tombeng dari Fraksi Gerindra.