Seru! Felly Runtuwene dan Kartika Devi Adu Argumen di Rapat Pansus LKPJ, F-PDIP Ikut Bereaksi
Drama tersaji antara legislatif dan eksekutif terjadi saat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Drama tersaji antara legislatif dan eksekutif terjadi saat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur tahun anggaran 2017.
Panitia Khusus sedang membahas program kerja tiap perangkat daerah.
Drama ketika giliran Dr Devi Kartika Tanos, Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut memaparkan laporan pertanggungjawaban biro yang dipimpinnya.
Usai membacakan laporan perincian serapan anggaran keuangan dan fisik, giliran Panitia khusus yang merespon.
Dalam rapat itu, Felly Runtuwene, Anggota Pansus mencecar dan mengkritik cukup keras program Biro Kesra.
Alhasil tersaji 'pertarungan' Srikandi legislatif dan eksekutif.
Felly merupakan Legislator Partai Nasdem yang terkenal kritis.
Sementara Dr Devi merupakan kepala Biro Kesra sekaligus Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut, yang juga istri Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Felly langsung ' menyerang' program Biro Kesra. Ia mempertanyakan program toleransi umat beragama, pendidikan dan kebudayaan yang anggarannya cukup fantastis Rp 5,3 miliar
Peningkatan kualitasnya pendidikan ini seperti apa? Kemudian dari total 11 kegiatan ada 2 kegiata yang poin hari-hari beserta keagamaan Rp 1.9 Miliar," kata Bendahara Partai Nasdem Sulut ini.
Ia ingin ada evaluasi soal kegiatan yang sifatnya seremonial tapi menelan anggaran besar. Di lain pihak ada anggaran yang untuk masyarakat diplot dengan angka relatif kecil
"Yang untuk masyarakat tidak sampai 10 persentase, bisa dievaluasi ke depan," kata dia.
Harusnya Kesejahteraan rakyat sesuai nama biro harus menunjukkan rohnya dengan kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat
Roh bukan itu, seremonial. Rp 392 juta tidak ada 10 persen sifatnya seromnial. Bisa evaluasi ke depan.