Tradisi Ceng Beng di Manado, Umat Tridharma Undang Warga Makan Bersama
Puluhan warga langsung menyerbu masuk Klenteng Ceng Beng Su di kawasan pekuburan Cina Paal Dua, usai sembahyang Ceng Beng
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Puluhan warga langsung menyerbu masuk Klenteng Ceng Beng Su di kawasan pekuburan Cina Paal Dua, usai sembahyang Ceng Beng, Kamis (5/4/2018).
Mereka menuju ke meja depan altar dan berebutan mengambil sesembahan di atasnya.
Seorang pria nampak menggotong seekor babi bakar yang diikat di bambu.
Pria lainnya menggotong seekor kambing dengan tangan kanan, sedang tangan kirinya memegang sekantong plastik berisi kue.
Seorang pria nekat menaiki meja, namun ia kalah cepat dengan seorang remaja. Mereka berebutan pakaian serta sepatu.
Meja yang sebelumnya penuh barang barang sesembahan, ludes dalam sekejab. Warga lainnya mengambil makanan, kue minuman kaleng, bir hingga rokok.
Seorang bocah remaja beruntung berhasil menggaet kue ulang tahun.
Dengan bangga ia mempertontonkan kue itu pada tribunmanado.co.id
Seorang nenek, samping si bocah, mengucap syukur, dalam agamanya.
"Puji Tuhan, baru sekali ini dapat banyak," kata dia menunjukkan tas berisi kue serta buah.
Sebelumnya sempat terjadi aksi saling dorong antara warga dan aparat yang berjaga.
Warga memaksa masuk sementara pihak klenteng belum mengizinkan.
Pada akhirnya, warga diizinkan masuk.
Tradisi ratusan tahun dimana warga berebutan barang sesembahan terus berlanjut.
Ceng Beng seperti halnya Cap Go Meh sudah menyatu dengan warga Manado, khususnya yang tinggal di seputaran kubur cina Paal Dua.