Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Prabowo Sedang Mempraktekkan Strategi Donald Trump untuk Menang di Pilpres 2019

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpendapat manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Peneliti Indo Barometer M Qodari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpendapat manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belakangan ini sedang menerapkan strategi politik yang dilakukan Presiden AS Donald Trump ketika pilpres Amerika Serikat lalu.

Dia menilai, Prabowi sedang menguatkan isu kesenjangan sosial antara kaum atas dan kaum bawah di masyarakat.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari (kiri), CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah (dua kiri), dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi (kedua kanan) menjadi pembicara diskusi Pra Muktamar PKB dengan moderator Hanif Dhakiri di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014). Diskusi tersebut mengangkat tema PKB di Mata Pakar Politik.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari (kiri), CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah (dua kiri), dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi (kedua kanan) menjadi pembicara diskusi Pra Muktamar PKB dengan moderator Hanif Dhakiri di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014). Diskusi tersebut mengangkat tema PKB di Mata Pakar Politik. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

“Pak Prabowo itu saya lihat sedang menjalankan strateginya Donald Trump dalam pilpres 2016 di Amerika Serikat. Apa strateginya? Strateginya itu mempertentangkan kalangan bawah dan kalangan atas, jadi persoalan kesenjangan,” kata M. Qodari saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara di acara Generation Next, sebuah Forum Gedung Putih yang menghadirkan kaum milenial dan pejabat pemerintah pada Kamis (22/3/2018), di Washington DC.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara di acara Generation Next, sebuah Forum Gedung Putih yang menghadirkan kaum milenial dan pejabat pemerintah pada Kamis (22/3/2018), di Washington DC. (AFP/Mandel Ngan)

Selain itu, dugaan Qodari, terlihat saat Prabowo pernah menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang.

Saat itu, Prabowo menyebut bahwa seluruh tanah serta sistem ekonomi di Indonesia telah dikuasai oleh asing.

Penyampaian Prabowo tersebut, kata Qodari, persis strategi Trump saat berkampanye.

Trump menyampaikan rasa takut bahwa Amerika berada di bawah ancaman asing.

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

“Trump dulu menyatakan kita ini di bawah ancaman China. Awas ada ancaman dari Islam, awas ancaman tenaga kerja dari imigran Meksiko, begitu. Sebenarnya ini agak mirip. Jadi yang disebarkan adalah pesimisme, ketakutan, dan kalau kita lihat kasus di Amerika, ternyata pesimisme dan ketakutan ini dibeli oleh rakyat Amerika sehingga mereka memilih Donald Trump,” papar Qodari.

Qodari juga menyebut, isu nasionalis serta pesimisme di bawah tekanan asing tersebut menjadi alat Prabowo meyakinkan masyarakat agar memilih Prabowo pada Pilpres 2019.

"Pak Prabowo sedang mengatakan Indonesia ini sekarang dan ke depan tidak akan baik kalau bukan saya yang menjadi pemimpin, itu pesannya," terang Qodari.

Prabowo Subianto dan Joko Widodo bersalaman
Prabowo Subianto dan Joko Widodo bersalaman ()

Diketahui sebelumnya, Prabowo semakin gencar mengkritik pemerintahan Jokowi dibeberapa kesempatan.

Bahkan, Prabowo sempat menyebut elite-elite politik saat ini bermental maling. Serta, menyebut sistem ekonomi di Indonesia salah besar.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved