Sidang Majelis Sinode ke 79 GMIM
3 Calon Ketua Sinode GMIM Ungkap Visi dan Misinya, Diantaranya Persoalan UKIT
calon Ketua BBPMS GMIM mengaku telah mempersiapkan visi dan misi untuk menjadi Ketua sinode GMIM periode 2018-2022.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pdt Hendry Runtuwene, calon Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) mengaku telah mempersiapkan visi dan misi untuk menjadi Ketua sinode GMIM periode 2018-2022.
Dia mengungkapkan visinya yakni memberlakukan firman Allah sebagai kesaksian hidup di tengah jemaat dan masyarakat. Menjadi gereja yang taat agar gereja menjadi saksi.
Sedangkan misinya yakni menjalankan tugas dan panggilan gereja yaitu memantapkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan.
"Diimplimentasikan dalam pelayanan dalam pendidikan dan kesehatan. Memberantas kemiskinan, kebenaran dan keadilan dalam suatu semangat kebersamaan sinodeMelihat persoalan sinode realitas kehidupan," kata Runtuwene kepada tribunmanado.co.id, di GKIC Manado pada Selasa (21/3/2018)
Dijelaskannya termasuk membenahi dan menyelesaikan persoalan kelembagaan yakni masalah UKIT. Caranya membangun hubungan komunikasi antara pihak yang bertikai.
"Termasuk masalah penginjilan dan memantapkan program pelayanan jemaat dan BIPRA mayoritas untuk terus diperhatikan agar GMIM menjadi contoh sebagaiamana visi gereja bersekutu, bersaksi dan melayani," tambahnya.
Pdt Hein Arina, calon ketua Sinode GMIM mengatakan hidup hanya Tuhan pakai untuk melaksanakan panggilan.
"Yang pasti ketika dipilih menjadi ketua, semua program yang telah diputuskan dalam SMS harus mampu dilaksanakan oleh calon Ketua BPMS terpilih dan menjalankan program-program yang telah diputuskan," jelas Pdt Hein.
Pdt Petra Rembang, calon ketua Sinode GMIM mengatakan gereja harus menjadi gereja. Faktor yang utama menjadi sebuah gereja adalah person-nya diantaranya ada pelayan khusus, pendeta dan guru agama. Tetapi yang lebih spesifik adalah pendeta.
"Paling dibutuhkan karakter buliding, pembangunan spiritualitas. GMIM harus berupaya melaksanakan tugas gereja menjadi garam dan terang dunia. Pemberdayaan potensi yang ada. Untuk memegang jabatan seperti ketua harus memiliki jiwa kehambaan," katanya.
Dia memiliki cara baru untuk menata aset GMIM termasuk polemik UKIT.GMIM harus menjadi suatu gereja yang bersatu dan bersama.
"Karena tidak selamanya bersama itu bersatu. Tetapi yang bersatu itu sudah pasti bersama," jelasnya.