Jamal dan Opo Senang Bisa Main Futsal Gratis di Tugu Lilin Manado
Ketika sore menjelang, Jamal (23) bersiap ke Tugu Lilin yang berada di kawasan Marina Plaza.
Penulis: Finneke | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ketika sore menjelang, Jamal (23) bersiap ke Tugu Lilin yang berada di kawasan Marina Plaza. Di situ ia sudah ditunggu teman-temannya.
Bukan untuk nongkrong, tapi olahraga. Ya di kawasan ini telah dibangun lapangan futsal, sejak hampir tiga bulan lalu. Jamal yang tinggal di kawasan Pasar 45 ini nyaris sering ke sini tiap hari.
Saat matahari sedang terik-teriknya, lapangan ini sepi. Begitu pula dengan suasana di sekitar tugu lilin yang memang telah tertata. Namun saat langit mulai menguning, kawasan ini ramai. Matahari tak lagi begitu menyengat.
Anak-anak yang bermain futsal ini tampak tak menggunakan sepatu. Lantai beton yang telah berwarna itu tampak begitu nyaman. Sore itu, teriakan anak-anak lelaki dari pinggir lapangan makin meramaikan sore itu.
Warga yang membawa serta anak mereka juga tampak menonton di pinggir lapangan. Ada tempat duduk. Sunset Manado dan pemandangan kapal di pelabuhan, makin membuat sore di kawasan pinggir pantai ini menyenangkan.
Jamal yang sehari-harinya jadi tukang parkir mengaku senang, ada lapangan futsal untuk umum di situ. Ia dan teman-temannya yang lainnya bekerja sebagai buruh pengangkut di pelabuhan hampir tiap hari main futsal di situ.
Tak bertahan berjam-jam memang, hanya mencari keringat demi kesenangan. Jamal dan teman-temannya bersyukur, main futsal tak lagi harus mahal. Menyewa tempat, apalagi pakai kostum dan sepatu.
"Kalau main futsal di tempat penyewaan, saya tak mampu. Begitu juga teman-teman. Tak ada sepatu, tak ada seragam. Kalau main di sini kan tak perlu seragam, sepatu. Kami main tanpa alas kaki," ucap Jamal, tampak ngos-ngosan, usai bermain.
Seperti Jamal, Opo (27) pemuda lainnya juga bersyukur, untuk olahraga tak perlu mahal. Apalagi untuk Kota Manado. Kalau di kampung, kata Opo mungkin gampang. Tapi ini di kota.
"Saya tak lagi ikut mata sama mereka yang main futsal di gedung sana. Meski tak pakai seragam, sepatu, yang penting bisa main. Namanya juga laki-laki. Paling tidak orang seperti kami juga bisa main futsal," ucap pemuda yang sehari-harinya jadi juru parkir di Pasar 45.
Pemerintah Kota Manado membangun kawasan ini sebagai lokasi olahraga alternatif bagi warga. Sasarannya memang untuk semua kalangan. Mereka yang bisa olahraga tak hanya di gedung yang harus berbayar. Tapi di tempat publik seperti ini juga bisa. (fin)
