Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tiga Kali Berhubungan Intim dengan Pacar, Siswi SMP Ini Tewas Saat Pacarnya Bekap Pakai Bantal

Saat hubungan intim yang kedua, korban dibekap dengan menggunakan tangan, lantas korban dibekap menggunakan bantal sekitar dua menit.

Editor:
Net
Ilustrasi 

Karena tidak bangun akhirnya tersangka memakaikan pakaian korban yang dalam posisi lemas.

Karena panik tersangka sempat berpura-pura membeli nasi di warung saksi Ni Made Sukasti dekat lokasi dan kemudian menceritakan keadaan korban serta meminta bantuan untuk menolong korban. 

Saksi saat itu memberikan minyak kayu putih bahkan tersangka sempat meminta bantuan saksi menggosokkan minyak kayu putih kepada korban, tetapi saksi tidak mau dengan alasan takut.

Bahkan dengan rentan waktu cukup lama itu korban juga meminta bantuan kepada saksi Gusti Ayu Putu Norita Farida Dewi tetangga kost korban menggosokkan minyak kayu putih. 

Namun karena lama korban tidak sadar, tersangka juga sempat mencari dokter di Gang VI atas nama dr Ni Ketut Yudratna untuk meminta bantuan kemudian dokter menyarankan membawa ke UGD BRSUD Tabanan.

Dalam adegan ke 45 ini, tersangka GWD meraba denyut nadi korban tetapi sudah tidak teraba.

Lalu tersangka langsung mencari angkot dan membawa korban ke UGD BRSUD Tabanan dengan dibantu oleh I Nengah Adi Sanjaya.

Hanya saja setelah setibanya dirumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal 30 menit sebelum dibawa ke BRSUD Tabanan.

AKP I Putu Oka Suyasa mengatakan, rekontruksi digelar untuk memperjelas perkara yang tersangka lakukan kepada korban agar menjadi terang benderang..

Baca: Polisi Tembak Buaya yang Diduga Menerkam Seorang Warga, Saat Dibedah Isi Perutnya Ada Kaki Manusia

"Rekontruksi yang digelar mulai dari korban diantar ke kos hingga akhirnya dalam kondisi tidak berdaya dibawa ke rumah sakit," ungkapnya. 

Diakui, penyebab tewasnya siswi dibawah umur ini masih tetap akan didalami dari apa yang dilakukan tersangka.

"Kami masih akan tetap dalami penyebab kematian, memang ada dibekap gunakan bantal dengan tangan kiri sesuai dengan rekonstruksi yang dilakukan sehingga atas apa yang dilakukan dikamar itu, korban mati lemas," ungkapnya.

Sementara orangtua korban, Ni Nyoman Miniasih mengaku kecewa karena pihaknya tidak bisa menyaksikan proses rekonstruksi.

“Agak kecewa, tapi kami dari pihak keluarga berharap pelaku diberikan hukuman setimpal. Mungkin ini sudah karma saya,” ujarnya. (

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved