Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Meski Bebaskan Penduduknya Gunakan Senjata, Nyaris Tak Ada Penembakan Massal di Negara Ini

Dari total populasi 8,3 juta orang, terdapat dua juta orang yang tercatat mempunyai senjata api...

Editor:
ISTIMEWA
ilustrasi senjata api 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Terakhir kali Swiss mengalami insiden penembakan massal adalah saat 27 September 2001 di Zug. 

Saat itu, seorang pria bernama Friedrich Leibacher menyerang parlemen lokal di sana, dan menewaskan 14 orang sebelum menembak dirinya sendiri. 

Sejak kejadian tersebut, Swiss tidak lagi mengalami kasus serupa.

Padahal, kepemilikan senjata di sana tergolong tinggi. 

Dari total populasi 8,3 juta orang, terdapat dua juta orang yang tercatat mempunyai senjata api.

Namun, pada 2016, kepolisian hanya mencatat terdapat 47 kasus percobaan pembunuhan menggunakan senjata. 

Begitu sedikitnya kasus pembunuhan di sana membuat Asosiasi Senapan Amerika Serikat (NRA) menjadikan Swiss sebagai contoh untuk menentang aturan pembatasan senjata. 

Baca: Hotman Paris dan Najwa Shihab Buat Heboh Medsos, Netizen Ingin Keduanya Bertemu

Aturan tersebut muncul pasca-penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas yang menewaskan 17 orang. 

Dilansir Business Insider via The Independent Selasa (27/2/2018), terdapat beberapa faktor yang membuat Swiss sepi dari kasus penembakan massal.

1. Terdapat Kejuaraan Menembak 

Orang Swiss dilaporkan begitu terobsesi akan cara menembak yang benar. Karena itu, muncul turnamen sebagai sarana untuk mengasah kemampuan mereka. 

Zurich Knabenschiessen, berarti Turnamen Menembak Anak Laki-laki, adalah turnamen tahunan yang mulai ada sejak 1600 silam, dan diadakan setiap September. 

Turnamen tersebut diikuti peserta dari usia 13-17 tahun. Adapun perempuan mulai diizinkan berpartisipasi sejak 1991. 

Para peserta mempertontonkan kebolehan menembak menggunakan SIG SG550 yang merupakan senapan reguler militer Swiss. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved