Kisah Penyapu Jalanan di Manado, Yari Harap Warga tak Lagi Buang Sampah Sembarang
Rabu (14/2/2018) sore, sekitar pukul 16.00 Wita, ia sudah setengah jalan menunaikan pekerjaannya sebagai penyapu jalan di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Finneke | Editor: Alexander Pattyranie
Kerasnya jalanan sudah menjadi kawannya sehari-hari.
Hampir ditabrak, bahkan kena ocehan pengendara.
Ia bersyukur, lalu lintas di Zero Point yang sudah teratur memudahkannya.
Yari kadang jengkel, sudah capek-capek menyapu, ada yang buang sampah sembarangan.
Baik pejalan kaki, tapi paling sering dari mobil.
Ia jengkel, mereka tak punya kesadaran.
"Lewat, tiba-tiba buang sampah dari mobil. Terpaksa harus saya ambil. Kalau diperingatkan, mereka malah membalas marah. Bahkan mereka teriaki saya sudab digaji buat bersihkan sampah. Susah juga, kesadaran kurang," ujarnya.
Setiap hari, tanpa hari libur, Yari menjalankan pekerjaannya.
Ada dua shift.
Pukul 05.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita, serta pukul 14.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita.
Ya setiap hari, tanpa libur.
"Kalau hari raya, kerja dulu baru merayakan. Puasa juga tetap jalan. Karena aturannya kan begitu. Kalau tak mau kehilangan pekerjaan ya harus jalani," ujarnya.
Paling menyulitkan bagi Yari adalah ketika hujan badai. Mau tak mau ia tetap kerja. Lengkap dengan jas anti hujan. Sampah juga lebih sulit diangkat saat hujan.
"Plastik-plastik, daun, kertas. Pokoknya semua harus angkat. Biar sudah menempel-nempel. Kalau tidak, kami akan dapat teguran," ucapnya.
Pemerintah Kota Manado mempekerjakan penyalu jalan di sejumlah titik. Mereka mendapat gaji setara UMP. Tanggung jawab kebersihan ada di pundak mereka. Manado yang kotor bukan menjadi dambaan mereka.
Seperti Yari, ujung tombak kebersihan Kota Manado. Ia ingin tak hanya ia dan penyapu jalan lainnya yang ingin kota ini bersih. Ia juga mau masyarakat sadar akan kebersihan.
"Percuma kami menyapu siang malam, kalau masih banyak yang buang sampah sembarangan. Kami memang digaji untuk menyapu, tapi masyarakat juga harus sadar kebersihan," ucap Yari penuh harap, sambil melanjutkan pekerjaannya.