Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengemudi Sepeda Motor Nekad Tembus Jalan Trans Sulawesi Pasca Longsor

Namun keraguannya masih kuat, ketika ia menemui jalan di ujung kampung. Menanjak, berbatu, tanah dan berlubang.

Penulis: Finneke | Editor:
tribunmanado/finneke wolojan
Longsor di Jalan Trans Sulawesi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Sari tak yakin jika harus melewati jalur Tiniawangko, menuju Kota Manado. Padahal ini jalan satu paling memungkinkan untuk dilalui

Wanita itu terlihat ragu kerena ada dua pernyataan berbeda dari warga. Yang satunya mengatakan jalur ini bisa dilewati motor, satu lagi mengatakan ada longsor dan medan sangat berat.

Sari lalu berbalik arah, ketika terjebak longsor di Desa Blongko, Kecamatan Sinonsayang, Sabtu (10/2) sekitar pukul 11.30. Meski ia masih ragu, ia terus memacu motor maticnya ke arah Tiniawangko. Awalnya medan bagus, hingga tiba ke Desa Tiniawangko.

Namun keraguannya masih kuat, ketika ia menemui jalan di ujung kampung. Menanjak, berbatu, tanah dan berlubang. Ia melihat kendaraan yang berbalik arah.

Seorang pengemudi mengatakan tak akan tembus, karena medan sangat rusak. Serta ada longsor di Boyong Atas. Namun Sari tetap bertekad harus kembali ke Manado hari itu. Medan begitu berat, namun banyak pengendara motor yang terpaksa lewat sini.

Jalur alternatif ini memang hanya untuk motor. Mobil tak akan mampu, kecuali yang berkekuatan diesel. Mobil bisa saja ke Manado, namun harus lewat jalur Boltim dan itu perjalanan yang lumayan jauh.

Setelah medan berat, pengendara motor lalu menemui longsor yang dimaksud. Tampak ada puluhan warga yang menawarkan jasa melewatkan motor pengendara ini.

Hanya dengan Rp 10 ribu, warga ini adalah warga Desa Boyong Atas. Mereka juga membawakan barang-barang pengendara. Warga yang lewat pun harus buka sendal dan melewati longsor yang berbatu dan penuh kayu itu. Ada sungai kecil, warga yang penuh becek mencuci kaki mereka di situ.

Warga ini gotong royong membuka jalur longsor ini. Mungkin ada sudah hampir 100 motor yang lewat di situ, siang itu. Dan akan terus bertambah selama longsor masih menutup trans sulawesi masih.

Robby Anis, salah seorang warga mengatakan ini bukan untuk mengambil untung, namun hanya untuk ongkos bagi warga yang sejak pagi membuka akses ini. Warga desa hanya ingin membantu warga agar bisa melewati longsor ini.

"Kami pun berhatap pemerintah mau memperbaiki akses yang rusak berat ini. Karena ini jalan alternatif. Tak minta-minta jalan tertutup, bisa lewat sini. Ini baru motor yang bisa lewat, kalau mobil belum bisa," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved