Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pria ini sudah 30 Tahun jadi Tukang Sapu Jalan di Manado

Hujan deras dan teriknya panas matahari, tak membuat petugas kebersihan Kota Manado mengabaikan tugasnya.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/WARSTEF ABISADA
Oce, Tukang Sapu jalan di samping toko buku Imanuel, di Jalan Samrat, Aanea 

Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hujan deras dan teriknya panas matahari, tak membuat petugas kebersihan Kota Manado mengabaikan tugasnya.

Justru dalam kondisi ekstrim seperti itu, mereka lebih giat dan rajin membersihkan sampah yang mengotori wilayahnya.

‘’Saya senang jika melihat kota ini bersih. Makanya, meskipun diguyur hujan, saya tetap kerja dengan membersihkan semua sampah dan rumput yang bertebaran di jalan,’’ kata Oce Mamuaja (60), warga Bumi Beringin, Kamis (8/2/2018).

Oce sementara menyapu rumput dan dedaunan di kawasan Jalan Sam Ratulangi Manado, samping Toko Buku Immanuel dibawah guyuran hujan. Agar kepalanya tak langsung dibasahi air hujan, ia menutupinya dengan topi hitam bermotif loreng.

Ditangan kanannya ada skep, sementara ditangan kirinya digenggamnya sebuah sapu lidi yang dibuatnya sendiri untuk membersihkan daun-daun yang mengotori jalan.

Oce hanya menggunakan sandal dan celana pendek yang dibalut dengan kous lengan pendek dan rompi berwarna jingga bertuliskan Petugas Kebersihan Kota Manado didepan dadanya.

‘’Saya tak pernah bosan melaksanakan tugas ini, pada hal sudah 30 tahun lamanya saya berperan sebagai petugas kebersihan,’’ jelasnya.

Oce memulai perannya sebagai petugas kebersihan (tukang sapu jalan) sejak Wali kota Manado NH Eman.

Di zaman itu, tak banyak upah yang diterimanya setiap bulan, sebab hanya diberi Rp 78 Ribu saja.

‘’Kalau sekarang, insentif yang saya terima Rp 100 Ribu per hari. Jadi, jika dikalikan sebulan penuh, bisa mencapai Rp 3 Juta penghasilan yang saya dapat,’’ ujarnya.

Semua hasil jerih payah yang didapatnya, digunakan untuk menafkahi keluarga. Mulai dari membeli kebutuhan rumah tangga, hingga membiayai anaknya yang sekolah dan kuliah.

‘’Bersyukur sudah ada yang berhasil menamatkan kuliah lewat pembiayaan dari hasil sebagai petugas kebersihan,’’ katanya.

Setiap hari waktu kerjanya minimal 8 jam. Ia diawasi oleh pengawas dari Pemerintah Kota Manado, jika tak menjalankan tugasnya dengan benar, maka pasti tak akan diberikan insentif.

‘’Setiap hari saya bangun lebih awal, yakni mulai pukul 04.30 atau 05.00 Wita untuk membersihkan jalan dari Jalan Samrat ini hingga ke Jalan 17 Agustus yang menjadi tanggungjawab saya,’’ ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved