Kumpulan Asap Tebal Mengepul di Tolotoyon, Damopolii Bakar Arang
Haya Damopolii, pekerja yang membakar arang terlihat sedang duduk mengamati tempurung yang dibakar dalam drum
Penulis: | Editor:
Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
MOLIBAGU, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kumpulan asap tebal berwarna putih kekuning - Kuningan mengepul diatas langit di kawasan perkebunan Desa Tolotoyon, Kecamatan Pinolosian, Rabu (31/1) dekat tempat pembakaran tempurung untuk dijadikan arang.
Haya Damopolii, salah satu pekerja yang membakar arang terlihat sedang duduk mengamati tempurung yang dibakar dalam drum.
Didekatnya terdapat kumpulan tempurung bak gunung kecil yang sengaja di buat untuk mendirikan sebuah bangunan.
Sesekali ia menambah tempurung ketika drum mengeluarkan nyala api, kemudian menghindari asap tebal yang bisa menyebabkan susah bernafas.
"Tidak boleh menyala, nanti jadi abu bukan jadi arang," ucapnya dengan dialeg Mongondow.
Bapak yang telah bekerja sebagai pembakar arang, mengaku usaha tersebut sangat menjanjikan. Selama ini telah menjadi sumber penghidupan bagi seluruh keluarganya.
"Sekali bakar bisa menghasilkan sampai 200 karung," ujarnya.
Kata dia, setiap pekerja ditargetkan untuk membakar tempurung kelapa sebanyak 10 drum yang nantinya akan menghasilkan satu karung arang.
"Yang bekerja ada 3 orang dengan target satu orang sekitar 7 karung," ujarnya.
Kata dia tempurung - tempurung tersebut dibeli oleh pengusaha dimana ia kerja langsung kepada para petani kelapa usai membuat kopra.
Tempurung tersebut dibeli dengan harga berbeda - beda tergantung kondisinya, ada yang kering dan ada yang basa. Jika kering akan lebih mudah dibakar, kalau basah membutuhkan waktu yang lama.
"Dari hasil pembakaran kami digaji, Rp 350 kali 50 kilo," ujarnya.
Diharapkannya, kedepan usaha seperti ini terus dikembangkan khususnya pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah. Termasuk pemberian modal bagi mereka yang telah berpengalaman.
"Memang sementara dengan hasil ini saya rasa sangat cukup, tapi lebih bersyukur kalau kami diberdayakan," ujarnya.